6 Kabar Terkini soal Kasus COVID di India yang Makin Ngeri

6 Kabar Terkini soal Kasus COVID di India yang Makin Ngeri

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 16:58 WIB
New Delhi -

Kasus COVID India kian mengerikan dan mencatatkan angka infeksi harian fantastis selama enam hari berturut-turut. Diketahui, dalam 24 jam terakhir, angka kasus mencapai 323 ribu.

Apa saja kabar terkini soal kasus COVID India yang kian mengerikan? Berikut rangkumannya!

Turun 8,4% Dibanding Hari Sebelumnya

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/4/2021) dalam 24 jam terakhir, kasus COVID India tercatat mencapai 323.144. Sementara kasus kematian mencapai 2.771 kasus. Namun para pakar kesehatan yakin angka kasus sebenarnya jauh lebih tinggi.

Media lokal NDTV melaporkan jumlah kasus harian Corona mengalami penurunan 8,4 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Namun pakar kesehatan setempat memperingatkan hal ini tidak menjadi indikasi menurunnya jumlah kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harap dicatat bahwa penurunan besar dalam jumlah kasus harian... sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam tes (Corona). Ini tidak seharusnya dianggap sebagai indikasi penurunan kasus, melainkan persoalan terlewatnya terlalu banyak kasus positif!" cetus profesor dan pakar ekonomi kesehatan pada Institut Manajemen India di Kerala, dalam pernyataan via Twitter.

Dengan catatan per hari ini, total kasus COVID India total mencapai lebih dari 17,6 juta kasus, dengan 197.894 kematian.

ADVERTISEMENT

Pesan SOS Dokter India

Akibat lonjakan jumlah kasus COVID India, pasokan oksigen menipis. Para dokter di sejumlah rumah sakit di India merasa kesulitan merawat pasien dengan kondisi parah dan membutuhkan bantuan ventilator.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (27/4/2021), salah satu dokter, Dr Gautam Singh, mengirimkan pesan SOS via media sosial untuk meminta bantuan tabung oksigen bagi pasiennya yang sekarat.

"Tolong kirim oksigen kepada kami. Pasien-pasien saya sekarat," ucap Dr Singh dengan suara tercekat.

Lebih lanjut unit-unit perawatan intensif penuh dan seluruh ventilator nyaris sudah digunakan.

Bukan hanya rumah sakit yang kewalahan, krematorium setempat juga harus terus beroperasi setelah angka kematian kasus COVID India meningkat.

Pusat Kremasi Kewalahan

Makin menggilanya kasus COVID India membuat layanan penguburan dan kremasi kewalahan. Bahkan sejumlah lapangan parkir disulap menjadi tempat kremasi darurat untuk membakar jenazah COVID-19.

Seorang warga Delhi, Nitish Kumar, mengaku kesulitan mencari tempat kremasi untuk ibunya yang sudah meninggal karena COVID-19. Ia terpaksa membiarkan jenazah sang ibu selama dua hari di rumah.

"Saya berlari mencari pilar, tapi setiap krematorium beralasan... salah satunya bilang kehabisan kayu," kata Kumar seperti dikutip dari ABC.

Jitender Singh Shunty dari organisasi nirlaba medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal mengatakan pada hari itu ada 60 jenazah yang dibakar di lapangan. Jenazah yang dibakar mulai dari pasangan baru menikah, anak-anak 15 tahun, bahkan sampai balita.

2 Staf Diplomatik AS Meninggal di India

Dua staf diplomatik Amerika Serikat (AS) di India dilaporkan meninggal dunia, sementara lebih dari 100 lainnya dinyatakan positif Corona dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti dilansir CNN, Selasa (27/4/2021) sumber-sumber CNN mengatakan tidak dijelaskan detail dimana lokasi dua staf AS meninggal dan mereka yang dinyatakan positif Corona.

Sementara itu, juru bicara Kemenlu AS Ned Price enggan mengonfirmasi kasus COVID India di kalangan staf diplomatiknya.

"India menghadapi wabah yang sangat mengkhawatirkan dan seluruh negara terdampak. Kita jelas memiliki kehadiran diplomatik yang besar di wilayah India, ini setara dengan keterlibatan dan kemitraan mendalami yang kita miliki dengan India, tapi saya tidak dalam posisi untuk berbicara soal kasus apapun yang terjadi dalam komunitas staf atau kedutaan kita," ucap Price pada Senin (26/4) waktu setempat.

Militer India Dikerahkan

Para personel militer India dikerahkan untuk membantu pemerintah menangani kasus COVID India.

Seperti dilansir The New Indian Express dan Hindustan Times, Selasa (27/4/2021), hal tersebut disampaikan Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat, kepada Perdana Menteri (PM) Narendra Modi saat memberikan penjelasan soal persiapan pengerahan personel Angkatan Bersenjata India dalam membantu penanganan Corona.

Dituturkan Rawat kepada PM Modi bahwa para personel medis militer yang telah pensiun juga akan dipanggil kembali untuk membantu para dokter dan tenaga kesehatan sipil di rumah-rumah sakit setempat.

Tabung-tabung oksigen yang menjadi cadangan militer akan disalurkan untuk membantu rumah sakit yang kekurangan pasokan.

"Seluruh personel medis dari Angkatan Bersenjata yang telah pensiun atau mengambil pensiun dini dalam dua tahun terakhir, dipanggil kembali untuk bekerja dalam fasilitas COVID di dekat tempat tinggal mereka saat ini," demikian penjelasan Rawat pada PM Modi, seperti disampaikan dalam pernyataan Kantor PM India.

"Personel medis lainnya yang pensiun lebih awal juga diminta untuk menyediakan layanan konsultasi yang tersedia melalui saluran bantuan darurat medis," imbuh pernyataan tersebut.

Australia Larang Penerbangan dari India

Usai kasus COVID India menggila, Australia memberlakukan larangan sementara untuk penerbangan dari India. Hal itu disampaikan PM Scott Morrrison dalam sebuah pernyataan Selasa (27/4).

Lebih lanjut, larangan diberlakukan hingga 15 Mei mendatang.

PM Morrison juga mengatakan keputusan diambil karena fasilitas-fasilitas karantina Corona di Australia membutuhkan istirahat, mengingat sebagian besar kasus positif beberapa waktu terakhir berasal dari India.

(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads