Warga Kota Depok, Jawa Barat (Jabar,) digegerkan oleh penemuan babi ngepet. Di tengah kehebohan ini, hewan tersebut dibunuh.
Awalnya, penemuan babi ngepet ini viral di media sosial. Dijelaskan, babi ngepet ini ditemukan di kawasan Bedahan, Sawangan, Depok. Babi ini ditangkap dini hari tadi di RT 02 RW 04, pukul 00.20 WIB.
"Ya untuk sampai saat ini, sampai kronologi semalam ini, ya itu memang babi ngepet," kata Ketua RW 4 Bedahan Abdul Rosad saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viralnya babi ngepet ini membuat warga berbondong-bondong ke lokasi penemuan hewan tersebut. Saat disambangi detikcom ke lokasi, sejumlah warga mengerumuni sekitar RT 2 RW 4 Bedahan, Sawangan. Motor-motor warga banyak yang terparkir di pinggir jalan.
![]() |
Terpantau, babi ini ditempatkan di sebuah kandang kayu, tepatnya di depan rumah seorang warga. Warga yang datang untuk melihat babi ngepet yang ditangkap warga malam tadi berkerumun ingin mengambil gambar hewan ini dengan ponsel masing-masing.
Petugas Satpol PP ada di lokasi dan mengingatkan warga agar menerapkan protokol kesehatan.
Seketika, babi ini dibunuh. Kepala hewan yang dianggap babi ngepet dipenggal. Kepala babi ini diperlihatkan kepada warga yang berdatangan.
Setelah dipenggal, tubuh hewan ini ditutupi sebuah sarung. Badan babi ini lalu dibawa untuk dimakamkan di tanah yang sudah digali.
![]() |
Warga pun ingin menyaksikan prosesi pemakaman hewan ini. Dengan ponsel masing-masing, warga mengabadikan gambar babi ini dikubur.
Sementara itu, satpol PP terus mengingatkan warga agar tidak berkerumun. Mereka juga meminta warga yang datang pergi meninggalkan lokasi karena babi tersebut sudah mati.
Sebagian warga ada yang tetap di lokasi. Tapi banyak juga warga yang pergi meninggalkan lokasi penemuan babi tersebut.
Sosiolog dari Universitas Nasional, Sigit Rohadi, angkat bicara mengenai kejadian babi ngepet yang menghebohkan Depok itu. Ia menyebut fenomena babi ngepet ini sering kali muncul tiap bulan puasa.
"Ya itu hampir setiap tahun di bulan puasa menjelang hari raya, menjelang Idul Fitri itu ada muncul tentang babi ngepet, tentang bentuk-bentuk pesugihan, bentuk-bentuk kepercayaan orang untuk meraih kekayaan dalam waktu singkat gitu, entah itu babi ngepet, entah itu tuyul entah itu buto ijo seperti itu," kata Sigit saat dihubungi, Selasa (27/4).
![]() |
Ia mengungkap fenomena babi ngepet atau tuyul ataupun pesugihan biasanya muncul pada saat isu krisis ekonomi maupun bulan puasa menjelang hari raya Idul Fitri. Alasannya, sebagian orang ada yang percaya cara mendapat kekayaan secara cepat.
"Lalu babi ngepet yang ditangkap itu yang terekam yang tak bisa difoto, betul-betul babi jelmaan, itu betul-betul tidak ada bukti, hanya orang ramai memperbincangkan itu sebagai suatu bentuk orang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara-cara percaya pada kekuatan gaib," ungkapnya.
Ia menilai daerah Depok merupakan daerah religius, sehingga akan sulit menemukan adanya orang yang memelihara babi ataupun menjual daging babi.
(sab/isa)