Cuitan Feby itu kemudian dibalas oleh Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Ahkmad Sahal. Sahal menilai bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berdoa bahwa ingin mati dalam keadaan miskin.
"Pdhl Nabi pernah berdoa: Ya Allah hidupkan dan matikan aku dlm keadaan miskin. Dan kumpulkan diriku (di hari kiamat) bersama orang2 miskin. Banyak ulama mengartikan "miskin" di sini sbg humble, tawadhu', rendah hati. Ust YM jelas keliru. Miskin gak lantas kurang ibadah," kata Sahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons hal itu, Yusuf Mansur kemudian mengaku salah. Dia mengatakan siap memperbaiki diri.
"Siap salah. Siap memperbaiki kalimat juga ucapan. Saya siap juga mendengar. Sekali lagi, siap juga denger. Termasuk siap juga belajar dari kawan-kawan netizen. Bismillah. Walhamdulillah," kata Yusuf Mansur dalam laman resminya.
detikcom sudah menghubungi dan Yusuf Mansur berkenan agar penjelasannya mengenai ceramah itu untuk dikutip. Yusuf Mansur mengatakan dirinya siap untuk selalu belajar.
"Mau salah kutip apa nggak juga, saya selalu siap salah juga belajar. Mungkin juga itu ucapan di Metro TV saat mengajar. Pokoknya terus belajar. Nggak ada ruginya juga. Jangan segan-segan juga kasih tahu kalau saya salah," kata dia.
"Terima kasih kepada Mas Feby Indirani di Twitternya, juga Mas Akhmad Sahal. Terima kasih juga semuanya. Nanti saya perbaiki diksinya. Saya perbaiki juga kalimatnya. Diperbaiki ucapannya. Saya memperbaiki omongan. Diperbaiki juga pemahaman saya," sambungnya.
Yusuf Mansur mengatakan siap ditegur jika salah. Budaya saling mengingatkan, kata Yusuf Mansur, harus dijalankan.
"Sekali lagi jangan segan-segan kasih tahu ke saya jika saya perlu diperbaiki. Bukan basa basi ini. Seriusan! Budaya saling ngingetin kudu diidupin lagi juga. Dan budaya nerima nasihat yang baik juga kudu diidupin," tutur dia.
(lir/fjp)