Zulhas Kritik Wacana Poros Partai Islam, Singgung Pilpres 2019

Zulhas Kritik Wacana Poros Partai Islam, Singgung Pilpres 2019

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Apr 2021 21:33 WIB
Zulkifli Hasan membuka Musyawarah Wilayah PAN Sulawesi Tengah, Senin (10/8/2020). Dalam Muswil itu, empat kandidat akan bersaing menjadi Ketua DPW PAN Sulteng.
Zulkifli Hasan (Istimewa/Dok. PAN)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan mengkritik wacana pembentukan poros partai Islam. Zulkifli menilai wacana poros partai Islam bertentangan dengan upaya rekonsiliasi nasional.

"Dalam satu-dua hari ini, saya menyimak munculnya wacana pembentukan koalisi partai Islam untuk pemilu tahun 2024. Saya menilai wacana ini justru kontra produktif dengan upaya kita melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara," kata Zulkifli dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

Politikus yang juga dikenal dengan panggilan Zulhas itu mengatakan politik identitas yang terbangun dalam Pilpres 2019 menimbulkan ketegangan di masyarakat. Zulhas khawatir wacana pembentukan poros Islam justru membangun kembali politik identitas seperti yang terjadi pada Pilpres 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih jelas dalam ingatan kita Pilpres 2019 begitu kuat menggunakan sentimen SARA dan politik aliran, politik identitas. Luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik-menarik itu masih terasa. Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," papar Zulhas.

"Menanggapi wacana koalisi partai Islam 2024 itu, PAN melihat justru ini akan memperkuat politik aliran di negara kita. Sesuatu yang harus kita hindari. Semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Zulhas Kritik Impor Beras di Tengah Isu Reshuffle':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

PAN, sebut Zulhas, saat ini sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan, politik yang mengedepankan konsep dan program. Wakil Ketua MPR RI itu menilai bahwa seharusnya saat ini semua pihak bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, dan merumuskan gagasan tentang kedaulatan.

"Kita harus sama-sama berpikir bagaimana agar kita memiliki pemerintahan yang bersih, bagaimana memiliki hukum yang adil, bagaimana agar kita memiliki ekonomi yang setara, bagaimana agar kita tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain, bagaimana memperkuat militer dan pertahanan kita, bagaimana menciptakan harmoni di tengah segala perbedaan yang ada," tutur Zulhas.

Zulhas kemudian mengungkapkan gagasan PAN tentang Islam. PAN menginginkan agar ajaran Islam bisa diterjemahkan dalam kehidupan di Indonesia.

"Gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah (wasathiyah), ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil'alamin. Dalam bahasa Buya Hamka, Islam garam, bukan Islam gincu," tutup Zulhas.

Seperti diketahui, wacana pembentukan poros partai Islam berawal dari pertemuan PPP dan PKS. Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketum PPP Suharso Monoarfa bertemu di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (14/4). Dalam pertemuan itu, keduanya membuka peluang membentuk koalisi untuk Pemilu 2024.

Halaman 2 dari 2
(zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads