Polda Kalbar Bongkar Arena Judi dan Narkoba di Dekat Keraton Kadariah

Polda Kalbar Bongkar Arena Judi dan Narkoba di Dekat Keraton Kadariah

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 13 Apr 2021 08:56 WIB
Polda Kalbar bongkar praktik judi di Kampung Beting. Foto dikirim Dirkrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan.
Foto: Polda Kalbar merilis pengungkapan narkoba di Kampung Beting, Pontianak Timur, Pontianak. (Dok.Polda Kalbar)
Pontianak -

Polda Kalimantan Barat membongkar praktik perjudian dan narkoba di Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak. Di lokasi tersebut, tim gabungan Polda Kalbar menyita sejumlah perangkat judi ketangkasan hingga ratusan plastik klip sabu siap edar.

Direktur Reskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan yang memimpin 'Operasi Pekat Kapuas 2021' mengatakan razia besar-besaran dilakukan sebagai tindak lanjut program 'Presisi' Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam upaya memberantas kejahatan jalanan dan penyakit masyarakat yang meresahkan. Operasi digelar pada kurun waktu 29 Maret-11 April 2021.

"Operasi Pekat Kapuas 2021 adalah operasi penegakan hukum terhadap pelaku prostitusi, kegiatan asusila, miras, narkoba, premanisme, perjudian dan penyakit masyarakat lainnya di wilayah hukum Polda Kalimantan Barat," jelas Kombes Luthfie Sulistiawan dalam keterangan kepada detikcom, Senin (12/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 14 hari operasi, jajaran Polda Kalbar mengungkap sejumlah kasus di beberapa tempat rawan. Salah satunya, di Kampung Beting, Pontianak Timur, Pontianak, yang sudah beberapa kali terjadi penangkapan narkoba.

"Operasi Pekat telah berhasil mengungkap dan mengamankan para pelaku penyakit masyarakat, juga berhasil menyita mesin judi dan sabu di Kampung Beting," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam operasi ini, Polda Kalbar mengamankan 1.467 orang, terdiri dari 452 orang dalam proses penyidikan tindak pidana ringan (tipiring) dan 1.015 orang dibina. Khusus di Kampung Beting, sejumlah barang bukti disita, di antaranya 64 mesin dingdong, 24 unit CPU, 94 unit LCD Monitor, 3 unit LCD (judi tembak ikan), 18 unit keyboard, 133 plastik klip sabu, 2 bilah parang dan sebilah samurai.

"Untuk barang bukti sabu ditemukan di dalam mesin judi," katanya.

Hanya saja, dalam kasus perjudian dan narkoba di Kampung Beting ini, polisi tak berhasil menangkap para pelaku. Sebab, para pelaku sudah melarikan diri ketika polisi melakukan penggerebekan.

"Kampung Beting itu letaknya di Sungai Kapuas, akses masuk ke dalam kecil, lebarnya hanya 1,5 meter. Ketika anggota itu masuk, sudah termonitor dan orang luar itu memberitahukan orang-orang di dalam kampung itu, sehingga mereka melarikan diri," jelasnya.


Stigma Kampung Narkoba

Kampung Beting selama ini lekat dengan stigma 'kampung narkoba'. Peredaran narkoba di Kampung Beting seakan tidak tersentuh oleh aparat.

"Selain akses jalan yang berliku bak labirin, bahkan dalam beberapa waktu yang lalu Reskrim Polresta Pontianak yang akan melakukan penangkapan pelaku narkoba justru mendapat perlawanan dari kelompok pelaku, karena kesulitan untuk escape," jelasnya.

Uniknya, Kampung Beting ini dekat dengan Keraton Kadariah, istana Kesultanan Pontianak yang dibangun pada tahun 1771 Masehi. Kampung Beting juga sangat dekat dengan Masjid Jami Pontianak atau yang dikenal juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, yang merupakan masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak.

Respons Kesultanan Pontianak, simak di halaman selanjutnya

Lihat juga Video: Polres Parepare Ungkap Modus Peredaran Narkoba Manfaatkan Kurir Anak

[Gambas:Video 20detik]



Kampung Beting ini sendiri berada di atas Sungai Kapuas. Beberapa rumah di Kampung Beting diduga menyediakan sarana untuk praktik perjudian dan 'warung' narkoba.

Polda Kalbar bongkar praktik judi di Kampung Beting. Foto dikirim Dirkrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan.Foto: Barang bukti hasil operasi di Kampung Beting langsung dimusnahkan. (Dok.Polda Kalbar)

Keluarga Kesultanan Pontianak Mendukung

Syarif Mahmud Alkadrie yang juga Pangeran Sri Negara Kesultanan Kadariah Pontianak mengapresiasi Polda Kalbar yang membongkar praktik judi dan narkoba di Kampung Beting. Menurut Syarif Mahmud Alkadrie, selama ini narkoba di Kampung Beting tak tersentuh.

"Pas kebetulan Minggu kemarin saya juga hadir. Saya salut dengan Bapak Dirkrimum dan jajaran Dirnarkoba. Selama ini tidak tersentuh beberapa kali ganti Kapolda. Nah saya berikan apresiasi buat Bapak Kapolda, kebetulan di menyambut bulan puasa ini biar kita bisa salat tarawih dengan aman, tenang," kata Syarif Mahmud Alkadrie dalam video yang diterima detikcom melalui Polda Kalbar.

Syarif Mahmud Alkadrie mendukung Polda Kalbar dalam upaya penegakan hukum di Kampung Beting yang juga dekat dengan masjid tertua di Pontianak. Syarif Mahmud Alkadrie menyatakan siap pasang badan jika ada yang mengganggu keberadaan Masjid Jami Pontianak untuk hal-hal maksiat.

"Kenapa sih kita takut dengan memerangi narkoba ini? Kayak judi dingdong, saya kemarin itu pas ada di tempat juga. Saya pertaruhkan kalau masjid itu sampai diganggu saya pasang badan. Saya dukung Polda Kalbar untuk menindak narkoba di Kampung Beting," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads