Jakarta -
Polisi menggelar press release empat terduga teroris yang ditangkap di Condet, dan Serangbaru, Kabupaten Bekasi. Saat rilis yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, polisi memamerkan barang bukti berupa atribut FPI hingga poster Habib Rizieq Shihab.
Pantauan di Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021), ada baju bertulisan 'FPI' dan buku berjudul 'FPI Amar Ma'ruf Nahi Munkar' yang dipajang dalam deretan barang bukti. Selain itu, ada baju bertulisan 'Laskar Pembela Islam (LPI)'.
Empat terduga teroris itu berinisial ZA, BS, AJ, dan HH. Polisi masih menggali keterkaitan antara 4 orang itu dan FPI, yang sudah dilarang pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya katakan tadi korelasi antara ormas terlarang apakah memang mereka tersangkut ini masih dilakukan pendalaman oleh tim penyidik Densus 88," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/3).
Selain itu, Yusri mengungkapkan, dari temuan awal, belum ditemukan adanya keterkaitan 4 terduga teroris yang diamankan di Condet dan Bekasi kemarin dengan aksi bom bunuh diri di Makassar. Tujuan dan motivasi dari empat terduga teroris ini masih terus digali oleh petugas.
"Nanti akan disampaikan termasuk terakhir tadi apa motivasi dan tujuannya, masih sangat dini," imbuh Yusri.
FPI membantah ada keterkaitan atribut FPI dengan aksi terorisme. Simak di halaman selanjutnya.
Simak Video: Atribut FPI Diamankan dari Terduga Teroris, Aziz: FPI Sudah Bubar
[Gambas:Video 20detik]
Pihak FPI Bantah Keterkaitan Atribut dengan Teroris
Pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS) Aziz Yanuar menegaskan poster HRS itu tidak bisa dikaitkan dengan keterlibatan HRS dalam aksi terorisme. Dia meminta agar temuan-temuan itu diselidiki lebih lanjut.
"Terkait Habib Rizieq itu posternya itu kita masih mau cek lagi, menjelaskan tidak bisa begitu saja disangkutpautkan. Kalau misalnya di rumahnya itu ada posternya lainnya kan belum bisa disangkutpautkan juga. Jadi terlalu dini kalau ngambil kesimpulan. Justru itu malah menunjukkan memang ada operasi intelijen untuk pembusukan Habib Rizieq," kata Aziz Yanuar kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Mengenai penangkapan terduga terorisme itu, Aziz Yanuar mengatakan pihaknya tak ingin berkomentar lebih jauh. Sebab, proses hukum masih berlangsung.
"Kita belum bisa komentar lebih lanjut soal hal tersebut, karena kan sekarang orangnya saja kalau teroris itu kan tidak bisa didampingi. Nah, kita gimana bisa crosscheck (poster HRS) gitu kan. Ntar kayak waktu itu sama waktu 'Km 50' juga sama, konpers-konpers kan. Jadi kita lebih berhati-hari menyikapi itu," kata dia.
Aziz Yanuar menegaskan bahwa Habib Rizieq Shihab menolak aksi terorisme. Habib Rizieq, kata Aziz Yanuar, juga mengecam aksi terorisme yang menyasar warga sipil yang tidak bersenjata.
"Udah jelas Habib Rizieq menolak keras, mengutuk, dan mengecam aksi teror-teror tersebut yang ditujukan kepada masyarakat, kepada rakyat yang tak bersenjata. Sudah jelas dari awal Habib Rizieq konsisten dalam bingkai kesatuan NKRI menolak segala bentuk terorisme, sudah jelas," katanya.
"Habib Rizieq itu jelas ketika mencintai negeri ini ada yang tidak benar dikoreksi dengan cara yang konstitusional, tidak dengan cara seperti itu, dan Habib Rizieq menolak dan mengimbau para pelakunya untuk tidak berbuat demikian," sambungnya.
Soal adanya atribut FPI, Aziz menyebut atribut FPI gampang didapat. Siapa pun bisa membeli dan memilikinya.
Atribut FPI bisa dibeli di mana-mana. Atribut FPI bisa dibeli di mana-mana," ujar eks wakil sekretaris umum FPI itu, di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jalan Dr Sumarno, Cakung, Jaktim, Selasa (30/3).
Aziz belum mengetahui apakah terduga teroris yang ditangkap polisi kemarin merupakan anggota FPI atau bukan. Aziz hanya mengatakan FPI sudah bubar.
"Saya nggak tahu, belum dicek. FPI sudah bubar. FPI sudah bubar," tandasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini