Jalan penghubung antardesa di Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara (Sulut), terputus akibat longsor. Tanah longsor tersebut akibat curah hujan yang tinggi.
"Kejadian kemarin. Jalan penghubung di Desa Lia putus. Itu jalan penghubung antardesa. Ada Desa Apelawo, Desa Bukide, Desa Nameng," kata Kadis PU, Kabupaten Sitaro Indra Purukan melalui Melalui Kabid Bina Marga Audy Sembel, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (30/3/2021).
Audy menjelaskan, ada beberapa desa yang dilanda banjir dan longsor. Menurut dia, pemerintah telah berupaya membuka sejumlah akses jalan yang sempat terputus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Desa Deahe Kecamatan Siau Timur terjadi longsor sepanjang 13 meter, dengan tinggi kurang lebih 10-12 meter," tuturnya.
"Di Kelurahan Bahu banjir bandang material batu besar dan tanah. Tapi akses sudah dibuka tadi pakai alat loader," kata dia.
Akibat bencana tersebut, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Pemerintah kini masih mendata dampak lain akibat kejadian tersebut.
"Untuk lokasi di Desa Deahe sekitar Rp 1,5 miliar, kalau di Namitung Bahu sekitar Rp 600 juta di luar kerusakan rumah dan kebutuhan jiwa," cetusnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sitaro Bob Wuaten ST menerangkan akibat tanah longsor ini sebanyak 50 KK dievakuasi. Wuaten menjelaskan pihaknya sudah mendata sejumlah kerusakan yang disebabkan karena bencana tersebut.
"Karena hujan ekstrem terjadi merata di Sitaro banyak lokasi yang banjir atau tergenang. Yang parah itu banjir bandang di Kelurahan Bahu (Namitung) dan longsor di Desa Lia. 50 KK dievakuasi," ujar Wuaten.
"Di Bahu tidak ada korban jiwa, namun ada tujuh rumah atau gedung rusak serta jalan terputus. Saat ini sementara dibersihkan. Kalau di Desa Lia, jalan putus tapi masih bisa dilewati," kata dia.
Simak juga 'Akses Merangin-Kerinci Terhambat Gegara Longsor, Lalin Macet':