Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin mengakui bahwa teroris merupakan orang beragama. Sebab, menurutnya, semua warga Indonesia adalah umat beragama. Namun dia mengakui ada sebagian umat beragama ada yang melewati batas dalam beragama.
"Apakah ada warga negara kita yang tak beragama? Setiap kita adalah umat beragama, dan setiap agama mengajarkan inti ajarannya pada perlindungan kemanusiaan dan mewujudkan kemaslahatan. Namun ada sebagian saudara kita yg dalam memahami ajaran agamanya berlebih-lebihan melewati batas, sehingga melakukan tindakan ekstrem, yaitu mengingkari nilai kemanusiaan dan merusak kemaslahatan bersama," kata Lukman Hakim kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).
Lukman Hakim menilai tindak kekerasan oleh umat beragama terjadi karena pemahaman yang ekstrem. Jadi, menurutnya, bukan ajaran agama yang ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, para teroris yang lakukan tindak kekerasan yang ekstrem itu mendasarkan tindakannya pada pemahaman keagamaan yang ekstrem. Bukan ajaran agama yang ekstrem, tapi pemahamannya yang ekstrem, sehingga timbulkan kerusakan," ungkapnya.
"Tugas kita semua adalah menyebarluaskan paham keagamaan yang sesuai dengan inti pokok ajaran agama itu sendiri, yaitu kemanusiaan dan kemaslahatan bersama," lanjutnya.
Simak video 'Said Aqil: Pintu Masuk Terorisme Adalah Wahabi dan Salafi':