Meski pihak Pemprov DKI sudah mengecat pembatas tengah Jl Raya Cilincing ini supaya lebih mudah terlihat pengendara, ternyata kecelakaan masih saja terjadi. Kini pembatas jalan tersebut akan ditinggikan sekalian supaya lebih jelas terlihat dan tidak tertabrak kendaraan yang melaju.
"Kita akan cek kembali (pembatas jalan di Jl Raya Cilincing), kemungkinan akan kita ubah desainnya," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada detikcom, Jumat (26/3/2021).
Dia menjelaskan, pembatas jalan yang ada saat ini berjenis beton kanstin (double kerb). Berdasarkan pemantauan detikcom, tinggi pembatas jalan dari beton kanstin ini sekitar 30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda motor berpotensi menabrak tanpa pengemudinya sadar sebelumnya. Sopir mobil juga bisa kurang awas karena ukuran pembatas jalan terlalu kecil, tak terjangkau mata dari balik kemudi.
"Yang dipakai sekarang adalah double kerb. Kemungkinan, kita bisa ganti dengan MCB yang ukuran kecil, jadi posisinya agak tinggi," kata Hari Nugroho.
MCB adalah Movable Concrete Barrier atau beton pembatas. MCB biasa dipakai untuk menutup jalan. Namun nantinya MCB yang dipasang sebagai pengganti pembatas jalan di Jl Raya Cilincing adalah MCB kecil, tetapi lebih tinggi ketimbang pembatas jalan 30 cm yang saat ini ada.
"Tingginya sekitar 60 cm," kata Hari.
Selain itu, Dinas Bina Marga akan mengecek kondisi penerangan jalan di lokasi. Kondisi yang gelap bisa memicu kecelakaan menabrak pembatas jalan itu.
Halaman selanjutnya soal lokasi.
Lokasi pembatas jalan rawan kecelakaan ini ada di depan New Priok Common Gate atau juga sering disebut warga sebagai NPCT 1 (New Priok Container Terminal One). Ini adalah pembatas jalan di tengah jalan searah, bukan pembatas jalan untuk memisahkan dua jalur berlawanan.
Kecelakaan tunggal terjadi pada Kamis (25/3) pagi kemarin. Satu mobil melaju dan akhirnya menabrak pembatas jalan itu.
Ini bukan kecelakaan pertama. Warga setempat bahkan bersaksi bisa terjadi empat hingga lima kali kecelakaan dalam sehari di lokasi gara-gara pembatas jalan di tengah jalur searah itu.
![]() |
Pada 28 Februari 2021, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah mengecat pembatas jalan itu dengan warna cerah yakni kuning-hitam. Warna cerah meningkatkan visibilitas pembatas jalan sehingga pengendara yang melintas bisa lebih awas dan tidak menabrak pembatas jalan itu.
Terlihat di situs Citizen Relation Management (CRM) dari Jakarta Smart City (Pemprov DKI) yang menjadi tempat aduan warga, laporan soal masalah pembatas jalan ini telah dinyatakan selesai oleh Dinas Perhubungan pada 3 Maret 2021. Namun ternyata pembatas jalan itu masih bikin celaka lagi.