Warga Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut), bernama Martawan (45) mengaku tiga rekannya diserang di dalam hutan, dekat Sungai Gowenly. Penyerangan terjadi saat dia bersama 6 temannya pergi dari Desa Tepeleo menuju pertigaan jalan Km 05 Desa Masure, Kecamatan Patani Timur.
"Pada saat kami sampai di pertigaan jalan Desa Masure, Kecamatan Patani Timur, saya bersama empat orang teman menunggu di pertigaan jalan dan terjadi penyerangan terhadap mereka saat di hutan," kata Martawan pada Rabu (24/3/2021).
Peristiwa itu dialami Martawan dan rekan-rekannya pada Sabtu (20/3). Sekitar pukul 14.30 WIT, personel gabungan TNI/Polri dan masyarakat yang tiba di lokasi kejadian menemukan tiga jenazah atas nama Anto, Ucu, dan Risno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Anto dan Ucu ditemukan di lokasi yang sama. Namun jenazah Risno berada 12 km dari titik jenazah Anto dan Ucu ditemukan.
Untuk membuat terang peristiwa ini, Polres Halteng mengerahkan tim identifikasi serta Brimob. Pihak Polda Malut menduga pelaku adalah warga Suku Togutil yang tinggal di pedalaman Halteng.
"Pelaku saat ini masih dalam penyelidikan namun kuat dugaannya adalah suku pedalaman Togutil," kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Adip Rojikan.
Adip menyampaikan peristiwa serupa pernah terjadi sekitar Januari lalu. "Motif sedang dilakukan pendalaman dengan mengambil keterangan para saksi. Iya sebelumnya sudah pernah terjadi tapi tidak sampai seperti ini," kata Adip.
Dugaan Adip, Suku Togutil tak nyaman dengan para korban yang memasuki kawasan adat mereka. Berdasarkan pengakuan korban selamat, Martawan, dia dan rekan-rekannya hendak berkebun, kemudian masuk ke wilayah tersebut.
"Sepertinya karena suku pedalaman, mereka merasa kenyamanannya terbentuk, yaitu masyarakat atau komunitas itu. Tiba-tiba ada yang masuk ke situ, kemudian merasa terganggu," ungkap Adip.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'Tawuran Antar Warga di Makassar, 1 Orang Tewas':