Suku Togutil Malut Diduga Serang 3 Warga hingga Tewas Gegara Terganggu

Suku Togutil Malut Diduga Serang 3 Warga hingga Tewas Gegara Terganggu

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 24 Mar 2021 18:01 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi garis polisi. (Rachman Haryanto/detikcom)
Ternate -

Tiga orang tewas di area Sungai Gowenly yang berada di hutan Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut). Ketiga korban diduga diserang suku pedalaman Togutil.

"Sepertinya karena suku pedalaman, mereka merasa kenyamanannya terbentuk, yaitu masyarakat atau komunitas itu. Tiba-tiba ada yang masuk ke situ, kemudian merasa terganggu," kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Adip Rojikan kepada detikcom, Rabu (24/3/2021).

Penyerangan terjadi di Desa Masure, Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah, pada Sabtu (20/3). Ketiga korban yang tewas ialah Anto, Ucu, dan Risno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam peristiwa tersebut, ada empat orang lain yang selamat. Diduga ketujuh orang tersebut hendak berkebun. Polisi masih mendalami kasus tersebut.

"Yang ini, sementara keterangannya, mereka ingin melakukan perkebunan. Di sana kan ada hasil hutan yang bisa diambil, mereka melakukan itu. Tapi dalam perjalanan kasusnya, nanti bisa berkembang, dari masyarakat yang datang ke lokasi kita mintai keterangan," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Kombes Adip mengatakan masyarakat Suku Togutil tinggal di dalam hutan rimba yang jaraknya sekitar 10 km dari permukiman masyarakat desa terdekat. Sejumlah anggota Brimob dan tim identifikasi diterjunkan ke lokasi untuk mendalami kasus ini. Selain itu, petugas dikerahkan ke lokasi juga untuk mengevakuasi jasad ketiga korban.

Dia mengatakan polisi berupaya menangani kasus lewat aturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, dia mengatakan kepolisian menangani kasus ini secara hati-hati karena suku Togutil juga bagian dari masyarakat.

"Kita dalami posisi kasusnya seperti apa. Karena ketika kita ingin mengedepankan adat, perlu diantisipasi agar adatnya yang terlalu ditonjolkan, lalu hukum positif di belakangkan," ujar dia.

"Dari kejadian ini, jadi atensi bagaimana kita lakukan langkah agar suku ini tidak jadi ancaman bagi masyarakat atau suku itu sendiri. Dan kita harus bijak karena itu kearifan lokal dan bagian dari masyarakat juga," tambah Kombes Adip.

Penyerangan itu terjadi saat warga Patani Utara bernama Martawan (45) bersama enam orang berangkat dari Desa Tepeleo menuju pertigaan jalan menuju Km 05 Desa Masure, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah. Martawan mengaku bersama empat temannya menunggu di pertigaan jalan Desa Masure, Kecamatan Patani Timur. Ketika itu, dia mengatakan terjadi penyerangan terhadap 3 orang lainnya di hutan.

(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads