Sebanyak 35 pengamen ondel-ondel hingga manusia silver terjaring razia Operasi Asah Asih Satpol PP Jakarta Timur (Jaktim). Mereka yang terjaring itu dibawa ke GOR Ciracas untuk mendapat pembinaan.
"Jadi hasil penjangkauan kami dari tim terpadu, kita serahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut. Nanti sambil tunggu pembinaannya, kita tampung dulu seluruhnya di GOR Ciracas Jakarta Timur. Sebelum masuk GOR, kita lakukan rapid tes antigen bekerjasama dengan Sudin Kesehatan," kata Kasatpol PP Jaktim Budhy Novian saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).
Budhy menuturkan 35 orang yang terjaring merupakan data laporan operasi dari 3 kecamatan di Jaktim. Sedangkan masih ada 7 kecamatan lagi yang belum melaporkan hasil Operasi Asah Asih ke Satpol PP Jaktim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepuluh kecamatan. Baru 3 yang melaporkan. Kebetulan ini datanya belum masuk semua, tadi tuh baru laporan secara global aja, kita mulai pukul 15.00 sore apel kemudian pukul 17.00 sore baru terlaporkan 35 hanya itu saja," tuturnya.
Dalam operasi ini, ada ratusan petugas gabungan yang ikut terlibat. Terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri, hingga Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Jumlah personel tim terpadu itu 150an dari Pol PP, Dinas Perhubungan, TNI-Polri, Sudin Kesehatan," ujar Budhy.
Budhy menjelaskan Operasi Asah Asih digelar karena pihaknya banyak menerima aduan terkait ondel-ondel hingga manusia silver yang keberadaannya dinilai mengganggu masyarakat. Operasi ini, kata Budhy, dilakukan di 38 titik lokasi di Jaktim.
"Karena memang keberadaannya juga sudah beberapa lama ini dianggap mengganggu ya, mengganggu jalanan untuk mengamen. Kebetulan kita ada 38 titik secara garis besar. Kita bagi, karena agak luas kita bagi tiga sektor," ucap Budhy.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Sektor utara itu Matraman Raya, Pasar Burung terus di daerah Pasar Gembrong, terus ada juga di sektor tengah itu Duren Sawit, Kramat Jati, dan Makasar, itu di Makasar ada di jalan-jalan lingkungan. Kemudian untuk sektor selatan di sepanjang Kalan Raya Cibubur, kemudian di flyover Pasar Rebo di bawah di dekat Cipayung sekitaran Taman Mini," sambungnya.
Lebih lanjut Budhy menyampaikan razia berlangsung aman dan terkendali. Tidak ada perlawanan yang dapat membahayakan keselamatan semua pihak.
"Relatif terkendali karena juga tidak ingin mengulang kekeliruan, karena memang indikator dari keberhasilan operasi ini adalah keselamatan, keselamatan baik masyarakat, warga, dan juga terutama petugas. Kita tidak perkenankan sama sekali kejar-kejaran. Ketika menjangkau mereka melarikan diri, sudah dilepas saja, jangan dikejar takutnya membahayakan keselamatan," imbuhnya.