Kritik terkait rencana kenaikan harga tes GeNose datang dari pimpinan Komisi VII DPR Eddy Soeparno.
"Kita minta supaya publik jangan terbebani dengan biaya yang lebih besar. Nah itu yang kami sampaikan dan itu harus sedianya dikaji ulang kembali," kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Kamis (18/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PAN itu menilai awal mula tujuan GeNose bukan untuk keperluan komersial, melainkan memiliki tujuan terkait aspek kesehatan dan keamanan masyarakat.
Eddy juga mengatakan harga GeNose untuk pemeriksaan screening COVID-19 hanya sekitar Rp 15-20 ribu. Menurutnya, harga tersebut tidak membuat rugi pemilik GeNose.
"Jangan dijadikan alat untuk dikomersialisasi karena pada akhirnya publik merasa dirugikan karena publik terpaksa memang harus menggunakan GeNose untuk bisa berpergian menggunakan transportasi publik," ungkapnya.
"Setahu kami harga dari GeNose untuk pemeriksaan warga pemeriksaan publik yang menggunakan jasa transportasi umum itu 15-20 ribu rupiah. Dan dengan 20 ribu rupiah pun sudah masuk dalam hitungan ke perekonomian, sehingga itu tidak rugi bagi pemilik GeNose," ujarnya.
(gbr/eva)