Sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan, menimbulkan bentrokan dini hari tadi. Forum Pancoran Bersatu menyebut bentrokan terjadi diawali adanya rencana pembongkaran PAUD di lokasi.
Salah satu anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu, Febrina Monica, mengatakan bentrokan pada Rabu (17/3) kemarin terjadi setelah warga meminta ekskavator untuk keluar dari PAUD. Warga meminta agar PAUD tidak dirobohkan.
"Jadi kemarin itu tuntutan kita itu supaya backhoe excavator keluar, soalnya suka main gusur. Kemarin ada rumah warga yang nggak sengaja kegesek sama si excavator, padahal kesaksian anak (pemilik rumah) belum lama baru bangun dari situ," ujar Febrina ditemui di lokasi, Kamis (18/3/2021).
Menurut Febrina, warga telah meminta pihak Pertamina tidak menggusur PAUD tersebut untuk kepentingan pendidikan anak-anak korban gusuran.
"PAUD tuh beberapa bulan ini emang diambil alih sama pihak Pertamina, jadi didudukin untuk pos polisi sama pihak Pertamina kalau datang buat survei mereka stay di PAUD. PAUD ada di atas. Warga yang nuntut, anak-anak kan jadi nggak bisa belajar lagi kan nggak tahu mau ke mana. (Menuntut) ke pihak Pertamina sama polisinya untuk keluar dari PAUD," terang Febrina.
Menjelang pukul 16.00 WIB, Rabu (17/3) kemarin, warga akhirnya bisa menempati kembali PAUD tersebut. Warga meletakkan buku-buku dan peralatan belajar-mengajar di PAUD tersebut.
"Jam 3.00 sore tuh ngusir backhoe ke PAUD-nya sekitar sorean. Jam 6.00 sore akhirnya mereka mau keluar, polisi dan Pertamina. Terus kita tempati lagi dan buku-buku semua barang-barang pembelajaran PAUD ternyata udah dibuang, jadi kondisi PAUD kosong-melompong nggak ada lagi buku-buku alat tulis udah ilang," paparnya.
Febrina melanjutkan bentrokan terjadi ketika ormas datang ke lokasi. Forum warga terpancing, sehingga bentrokan pun tidak terelakkan.
"Jadi beberapa teman-teman solidaritas emang berjaga di PAUD sama di depan. Awalnya karena kepancing yel-yel si PP terus teman-teman siaga, terus polisi kita lihat kan di foto kita mereka dari jam 08.00 malam udah standby di luar sebenarnya kelihatannya,"paparnya.
Pada saat itu, kata Febrina, ormas tersebut menutup akses warga. Ini juga menjadi salah satu penyebab bentrokan.
"Ormas mah emang selalu ngumpul, selalu ada standby di depan. Forum solidaritas tuh nggak boleh masuk lewat depan dihadang melulu. Jadi temen-temen solidaritas ke situ jalannya selalu muter ke belakang," tuturnya.
Lihat juga video 'Tawuran Antar Remaja Depok, 1 Korban Tewas Dibacok':
Simak di halaman selanjutnya, warga disebut dilempari batu