Sedangkan alasan guru tidak bersedia mengikuti vaksinasi COVID-19 dikarenakan khawatir dengan efek samping dari vaksinasi COVID-19 sebanyak 63,32% dan sebanyak 41,71% ragu dengan kualitas produk vaksin. Berikutnya beralasan memiliki penyakit bawaan (komorbid) sebanyak 25,13% dan karena pemberitaan negatif tentang vaksinasi di media sosial sebanyak 22,11%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil survei singkat ini, Heru meminta program vaksinasi tidak dijadikan dasar untuk membuka sekolah. FSGI meminta agar ketersediaan prokes di sekolah diperhatikan.
"FSGI mendorong pemerintah pusat dan daerah tidak menjadikan program vaksinasi dasar untuk membuka sekolah, sebelum memastikan tersedianya prokes di sekolah, dan adanya jaminan bahwa ada SOP protokol kesehatan dapat dijalankan oleh semua warga sekolah," kata Heru.
(rdp/imk)