Ruang tunggu Bandara Siau di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengalami kerusakan berat pada bagian atap. Atap ruangan tersebut rusak sejak bulan lalu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Naha Tahuna, Dwi Arianto yang menjadi penanggung jawab Bandara Siau. Dwi menjelaskan atap gedung terminal roboh pada 15 Februari 2021 sekitar pukul 01.00 Wita.
"Fasilitas yang mengalami kerusakan antara lain atap dan rangka gedung terminal serta plafon," kata Dwi Arianto, Rabu (17/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Saat ini pihaknya sedang menunggu audit investigasi.
"UPBU Naha Tahuna saat ini sedang menunggu audit investigasi yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Bandar Udara," ujar Dwi.
Bandara Siau yang mempunyai panjang landasan pacu 1.325 meter itu sebelumnya direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada November tahun lalu. Namun peresmian bandara yang bisa menampung 17 ribu penumpang per tahun itu batal dilaksanakan .
"Peresmian yang diusulkan oleh Kementerian Perhubungan adalah peresmian 7 bandara di Indonesia, termasuk Bandar Udara Siau," kata Dwi.
Berdasarkan laporan analisis cuaca ekstrem di Kepulauan Sitaro yang dibuat BMKG Stasiun Manado, hujan sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di seluruh wilayah Kepulauan Sitaro. Hujan ekstrem ini kemudian menyebabkan kerusakan di Bandara Siau.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada (15/2/2021) dini hari menyebabkan kerusakan infrastruktur di Bandara Siau," tulis laporan BMKG.
Sebelumnya, Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Evangelian Sasingen, menyesalkan sikap pihak bandara yang dinilai tidak kooperatif terkait kerusakan di ruang tunggu Bandara Siau. Dia mengaku tidak diberi tahu terkait kerusakan yang terjadi hampir sebulan.
Menurutnya, kerusakan parah atap bangunan dari fasilitas yang belum juga diresmikan itu terkesan ditutupi.
"Kejadian ini pihak bandara tidak laporkan ke kami pemerintah daerah. Jadi kejadian sudah sebulan yang lalu kami baru tahu dari medsos, dan saya tegur langsung ka Bandara Naha dibawahi Sitaro," kata Bupati Evangelian ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/3).
Evangelian menjelaskan, seharusnya pihak bandara berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan memberikan informasi terkait perkembangan masalah yang terjadi.
"Sesudah kejadian itu, semua akses ke bandara ditutup, jadi tidak ada yang tahu," ujarnya.
(knv/knv)