Perjuangan seseorang untuk membantu orang lain memang penuh dengan rintangan. Setidaknya ini juga yang dirasakan oleh Agus Kharir (30) seorang mantri bank yang memiliki wilayah kerja di sekitar Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Dalam kesehariannya, pria yang memiliki 2 orang putra ini bekerja di Bank BRI Unit Wedung, Demak sebagai mantri. Di tahun ini ia sudah memiliki 440 nasabah dan juga telah menyalurkan beberapa bantuan KUR dan BPUM.
Namun, dalam melakukan pekerjaannya ada tantangan dan juga rintangan yang harus ia jalani. Salah satunya berada wilayah kerjanya yaitu di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang yang terdampak air rob sejak beberapa bulan yang lalu. Tak ayal cerita sedih hingga membuat kita mengerutkan dahi pernah dialami oleh Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus yang setiap hari harus bolak-balik menembus wilayah air rob yang ada di wilayah ini dengan motor inventaris kantor harus mengalami putus rantai berkali-kali. Tak tanggung-tanggung dalam satu bulan, motor yang ia tunggangi bisa mengalami putus rantai sebanyak 2 kali.
"Kondisi motor saya ya hasilnya sering diperbaiki karena terkena air laut rob yang mengenai kendaraan, karena masuk ke knalpot dan ke akar-akar mesin, terutama rantai, saya 1 bulan itu bisa ganti 2 kali rantai. Yang penting rantai dan businya," ungkap Agus kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Setidaknya uang jutaan rupiah melayang dari dompetnya setiap bulan hanya untuk mengganti rantainya yang putus tersebut. Ia mengakalinya dengan mengganti rantai yang putus tersebut dengan rantai bekas yang ada di bengkel-bengkel.
![]() |
"Karena saya harus mengeluarkan uang untuk mengganti rantai motor itu berkali-kali, ya jadinya saya manfaatkan saja rantai-rantai bekas yang ada. Caranya itu kita langsung tempelkan saja ke rantai yang putus tadi itu," ucapnya.
Tak hanya itu saja, motor lainnya yang pernah ia tunggangi pernah turun mesin. Bahkan motornya harus mengalami konsleting listrik yang mengakibatkan tak bisa dijalankan.
"Pernah turun mesin juga, dulu saya pernah pakai kendaraan stangnya kalau lurus itu bisa jalan, kalau belok mesin mati, karena ada konsleting di listriknya," tuturnya.
Tidak hanya motornya yang terdampak, Agus juga mengaku kerap mengalami gatal-gatal di kakinya akibat terkena air rob tersebut. Menurut Agus, hal itu terjadi karena air rob merupakan campuran antara air laut dengan bahan-bahan kimia atau kotoran yang ada di rumah-rumah warga, sehingga membuat air yang menggenangi desa tersebut sangatlah berbahaya untuk kulit.
![]() |
"Air rob ini bahkan bisa merusak kulit, kalau nyeker atau tidak pakai sepatu bisa mengelupas atau menjadi gatal-gatal, rasanya air rob itu ya seperti racun gitu lah mas. Ini kan mencakup air-air pemukiman ada kotoran-kotoran lain yang menyebar luas gitu lah, saat itu saya lalai dan waktu itu kena (kaki gatal-gatal)," kata Agus.
Namun, hal tersebut tidak membuat Agus menyerah untuk memberikan layanan yang terbaik bagi setiap warga desa maupun pelaku UMKM yang mengharapkan bantuan darinya. Menurut Agus, dirinya dan juga 9 mantrinya yang ada di BRI Unit Wedung bekerja setulus hati.
Agus juga mempunyai mimpi untuk merubah mindset warga pedalaman yang saat ini dinilai terlalu konsumtif. Menurutnya, edukasi sangatlah penting untuk memberikan insight bagi para masyarakat pedalaman khususnya nelayan untuk menabung agar desa tetap berkembang maju dan modern.
"Saya di situ mengubah budaya lama seperti ketika punya uang itu tidak ditabung tapi dihamburkan, dibelikan motor, kapal, tambak, tapi tidak punya tabungan, saya jemput bola lah untuk mengedukasi untuk menabung," tuturnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
(akn/ega)