Nelayan Demak Gunakan Alat Tangkap Rajungan Ramah Lingkungan

Nelayan Demak Gunakan Alat Tangkap Rajungan Ramah Lingkungan

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Selasa, 16 Mar 2021 14:45 WIB
Jelajahumkmdemak
Foto: Pradita Utama/detikcom
Demak -

Rajungan merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Demak dengan produksi 356,2 ton setiap tahun. Besarnya potensi itu membuat pemerintah memberikan perhatian serius agar para nelayan menangkap rajungan dengan alat ramah lingkungan, salah satunya berjenis bubu.

Jaring bubu itu kini menjadi alat tangkap utama nelayan di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Menurut salah satu perajin bubu Saerozi (52), orang asli di pesisir Demak mayoritas sudah banyak yang menggunakan jaring ini untuk menangkap rajungan.

"Memang alat ini sudah didukung oleh pemerintah, karena nggak merusak alam, cuma minimal melautnya harus berdua, yang satu di belakang yang satu mengulurkan," ungkapnya kepada detikcom beberapa waktu lalu saat Jelajah UMKM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya nelayan kalau melaut bawa 500-550 bubu di 1 kapal. Untuk 1 jaringnya bisa tangkap 4-5 rajungan. Kalau jaring arad itu sama juga bisa tangkap banyak rajungan, cuma itu (nggak baik buat lingkungan), karena ikan yang masih kecil juga ikut terkeruk semua," imbuhnya.

Saerozi menuturkan saat itu Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ketika ke Desa Betahwalang berpesan agar menjaga laut dan segala isinya dengan mengganti alat tangkap yang tak ramah lingkungan. Sebab, tingginya permintaan rajungan jika tidak disikapi bijaksana akan menyebabkan turunnya stok rajungan di alam.

ADVERTISEMENT

"Bu Susi dulu mengatakan alat bubu ini ramah lingkungan, bubu rajungan ketika ditaburkan ke laut itu kan berdiam di tempat saja gitu, kalau arat itu kan bergerak dan semua ikan bahkan sampai ikan kecil itu terjaring semua lalu terbuang begitu saja," jelasnya.

Diketahui, bubu hasil kerajinan Saerozi itu umumnya dibuat dari bahan dasar kawat yang dibentuk menyerupai persegi panjang. Kawat BWG atau galvanish tersebut dilengkapi dengan tali yang dirajut PE Net atau payang. Alhasil kerangka jaring bubu tersebut menjadi perangkap untuk rajungan maupun kepiting.

JelajahumkmdemakFoto: Pradita Utama/detikcom

Saerozi menuturkan ada berbagai macam ukuran jaring bubu yang di buatnya. Menurutnya semakin tebal, jaring bubu tersebut semakin kuat dan mampu menangkap rajungan lebih banyak.

"Jadi ketebalannya ini beda, ada diameternya 6, 15, 18 cm. Tinggi biasanya 19-20 cm, panjang biasanya 46 cm, lebar 31 cm. 1 bubu bisa muat 4-6 rajungan." jelasnya.

Saerozi menambahkan usaha yang dimulai pada 2004 dengan modal Rp 2 juta ini mulanya hanya keisengan semata, karena sebagai warga yang tinggal di pesisir dirinya tidak ingin menjadi nelayan. Alhasil ia memutuskan untuk menjadi perajin jaring bubu, yang saat itu marak penggunaan cantrang yang merusak ekosistem kelautan.

Dia pun mengaku dalam satu bulan dirinya bisa mendapatkan pundi-pundi rezeki yang cukup menggiurkan, karena harganya yang untuk satu jaring bubu nya sendiri dipatok belasan ribu. Sementara pesanan yang datang hingga mencapai ribuan dari berbagai daerah.

"Satu bubu ini harganya bisa Rp 14.000 - Rp 18.000 bedanya ada di ketebalan diameternya 6, 15, 18 cm. Jadi (omzetnya) tinggal kalikan saja (harganya) kalau ada pesanan 1.000-5.000 sebulan berapa," ungkapnya.

Diketahui, dalam meningkatkan usahanya ini Saerozi turut memanfaatkan bantuan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI. Ia pun mengaku setelah mendapatkan pinjaman tersebut usahanya tetap laris dan bahkan pesanan yang datang meluas hingga ke Bali, NTT dan Ternate.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.

Lihat Video: Cara Membuat Waring, Alat Tangkap Kepiting Cianjur

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads