Gubernur Bali I Wayan Koster bakal memfasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali, khususnya yang telah siap bekerja lagi di luar negeri. Pihaknya mengupayakan terpenuhinya program vaksinasi bagi PMI Bali yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 26 ribu orang.
"Semua yang akan berangkat kita fasilitasi dan programkan (vaksinasi). Wajib itu dan kami akan bantu," kata Koster saat menerima audiensi Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, seperti dalam keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).
Menurut Koster, tenaga kerja asli Bali yang merantau ke luar negeri harus diproteksi dan difasilitasi dengan baik serta didukung dan dipermudah dalam prosesnya menuju negara pemberi kerja. Karena itu, vaksinasi ini bakal dilaksanakan secara bertahap dengan prioritas pertama sebanyak 5.000 PMI yang sudah siap berangkat atau sudah diikat kontrak kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, yang perlu vaksin, segera didata dengan baik. By name, by address, tempat kerjanya di mana perusahaan atau atasannya siapa, harus lengkap dan terorganisir, ikuti mekanisme di kabupaten/kota," ujar Koster.
Menurut Koster, sudah selayaknya PMI asal Bali mendapat perhatian, terlebih di tengah pandemi dan situasi ekonomi tak menentu seperti saat ini. Dengan begitu, diharapkan para pekerja yang sebagian besar bekerja di kapal pesiar itu dapat memperoleh pekerjaan dengan status jelas.
"Ini patut kita syukuri sebenarnya. Untuk itu, harus tertib data, agar bisa dilayani dengan baik. Dilaksanakan secara bertahap," ujar Koster.
Sementara itu, Ketua KPI Bali I Dewa Putu Susila mengapresiasi upaya Koster yang akan memfasilitasi program vaksinasi COVID-19 bagi PMI asal Bali. Menurutnya, Bali bisa menjadi pelopor vaksinasi bagi PMI di Indonesia.
"Masalah ini sangat krusial karena vaksinasi jadi syarat bagi mereka untuk bisa kembali bekerja, harus ada hitam di atas putih yang disertakan sebagai persyaratan sebelum berangkat. Jika program (vaksinasi PMI) ini bisa berjalan, saya rasa Bali bisa jadi pelopor karena daerah lain belum ada," kata Susila.
Pihaknya menyebutkan, ada sekitar 5.000 PMI yang telah dikontrak dan siap berangkat hingga Juni mendatang. Ditambah 26 ribu lebih yang menunggu keberangkatan yang keseluruhannya belum memperoleh vaksin.
"Saya pikir ini kesempatan baik bagi pelaut atau pekerja kita yang berkesempatan berangkat. Karena mereka ini sudah terbukti mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah asalnya secara langsung," tutupnya.
Lihat juga Video: Astronaut Juga Divaksin Corona Sebelum ke Luar Angkasa
(jbr/jbr)