Banyumas -
Pasar di Kabupaten Banyumas ini jorok banget. Sampah menumpuk dan berserakan di jalanan pasar, bau busuk menguar ke segala sudut pasar. Kemproh temen!
Pasar ini adalah Pasar Ajibarang di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tumpukan sampah bahkan sampai menutup jalanan dalam pasar.
detikcom Do Your Magic mengunjungi Pasar Ajibarang pada Minggu (14/3) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai macam sampah dibuang di titik ini, mulai dari sayuran, plastik, bahkan bangkai binatang seperti ayam dan tikus juga ada. Hal tersebut menyebabkan bau yang sangat menyengat dan mengundang banyak lalat.
Sampah menumpuk dan berserakan di Pasar Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 2021. (M yusuf Fanany/detikcom) |
Selain bau yang tidak sedap, sampah yang berceceran di jalanan membuat arus lalu lalang kendaraan menjadi terhambat. Jalanan dalam pasar ini memang bisa dilewati kendaran, dari sepeda motor bahkan truk.
Pedagang pisang dan pemilik usaha warung makan yang berjualan di sekitar tempat pembuangan ini merasakan imbas dari hal tersebut.
"Sampah ini sudah terjadi sejak bulan Februari kemarin, gara-gara itu orang jadi jarang datang ke warung, makanya kadang saya milih nutup warungnya aja," ucap Jito, pemilik salah satu warung makan saat dimintai keterangan, Minggu (14/3).
Meskipun setiap harinya terdapat jadwal pengangkutan sampah, namun hal itu tetap tidak bisa mengurangi jumlah tumpukan sampah tersebut. Menurut pengakuan Fajar, salah seorang pedagang pisang, penumpukan sampah ini terjadi karena tiga sebab.
Selanjutnya, tiga alasan sampah menumpuk:
Pertama, per Februari 2021 kemarin tanggung jawab kebersihan pasar dipegang oleh swasta yang sebelumnya dipegang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas. Volume sampah yang diangkut oleh swasta ini dirasanya tidak banyak.
Kedua, memang terdapat tempat pembuangan sampah di sekitar situ, namun kondisinya sudah tidak layak dan akses jalannya juga rusak. Hal ini semakin diperparah ketika musim hujan, jalanan akan menjadi becek dan baunya semakin tidak sedap.
Ketiga, pedagang-pedagang lain di Pasar Ajibarang memilih untuk membuang sampahnya di samping jalan dengan alibi jalanan becek dan takut gerobak sampahnya rusak. Padahal pihak pasar sudah menyediakan sepatu boots.
"Kalau takut gerobak rusak kan bisa disampaikan ke pengelola pasar, toh kita juga bayar retribusi jadi sudah tanggung jawabnya pihak pasar buat menyediakan gerobak sampah itu. Ya ini kembali ke kesadaran masing-masing pedagang lah buat buang sampah sesuai tempatnya karena yang kena imbasnya pedagang di sekitar situ," ujar Fajar.
Sementara itu, salah seorang pemilik warung mengaku sudah mengirimkan komplain ke pihak pengelola pasar, namun hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.
Sampah menumpuk dan berserakan di Pasar Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 2021. (M yusuf Fanany/detikcom) |
"Ya jangan salah kalau kata orang Pasar Ajibarang itu pasar yang paling kotor, buktinya memang iya kan," ucap seorang pemilik warung yang tidak ingin disebutkan namanya.
Para pedagang tersebut berharap pihak pengelola pasar dapat segera memperbaiki fasilitas pembuangan sampah di Pasar Ajibarang. Selain fasilitas, sistematika pembuangan sampah oleh pedagang pasar juga perlu dibenahi agar tidak merugikan pedagang lain.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini