Jl Moh Kahfi I di Jagakarsa Jakarta Selatan sering sekali macet. Tempat putar balik di jalanan yang lumayan sempit ini dipandang menjadi biang kerok kemacetan. Apakah tempat putar balik akan ditutup supaya tidak macet?
"Masih kami monitor untuk hal tersebut (apakah perlu penutupan tempat putar balik). Pimpinan kami masih berkoordinasi dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan," kata Penjabat Pusat Informasi Data Satuan Pelaksana Perhubungan (Satpelhub) Jagakarsa, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Bayu Kuswara, kepada detikcom, Jumat (12/3/2021).
Jl Moh Kahfi I berada di Jagakarsa, Jaksel, menghubungkan Ciganjur dengan Depok (Jawa Barat). Lebar satu jalur tidak lebih dari 3 meter. Titik kemacetan berpusat di sekitar persimpangan Jl Brigif yang mengarah ke Tol Desari dan persimpangan Jl Warung Sila. Di sini juga ada tempat putar balik kendaraan. 'Pak Ogah' sering nampak mengatur jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bila kemacetan terjadi, kendaraan bisa mengular sampai 300 meter bahkan lebih. Halaman kompleks ruko-ruko di kawasan Bank BRI dan BNI menjadi tempat berputar balik untuk menuju arah Depok. Kendaraan yang ingin berputar balik sebelumnya diarahkan menuju kawasan pertokoan. Beberapa tukang parkir terlihat membantu mengatur arus lalu lintas di tempat putar balik tersebut. Pemandangan ini terjadi pada Jumat (5/3) sepekan lalu.
Selanjutnya, kata warga yang selalu mengalami kemacetan di lokasi ini:
Warga setempat yang hafal betul dengan situasi kemacetan ini menyebut putar balik sebagai biang kemacetan ini. "Iya, yang buat macet ini doang, putar balik dari Jl Brigif. Emang jalannya sempit, jalannya kecil," kata warga setempat bernama Fani, saat itu.
Seorang Supir Angkot di jalan tersebut menjelaskan kemacetan yang sering terjadi. Kemacetan dikatakan bisa hampir 1 km.
"Ya (dari) Brigif sampai Pasar Timbul, ya kadang-kadang sampai Fortu (Swalayan Fortuna)," kata Memed Sukarta yang juga ditemui di lokasi.
![]() |
Disinggung soal putar balik kendaraan, dia setuju bahwa itu menjadi salah satu penyebab kemacetan. Namun dia mengatakan tidak ada alternatif lain untuk kendaraan putar balik di jalan tersebut.
"Ya nggak ada lagi, tapi kalau ada pelebaran bagus sih kayaknya," kata Memed.
(dnu/dnu)