Masalah guiding block pemandu jalan tunanetra yang menabrak tiang telah mendapat tanggapan dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Kini perbaikan perlu segera dilakukan.
Arah guiding block tunanetra yang menabrak tiang penerangan jalan umum itu ada di Jl Veteran I, Gambir, Jakarta Pusat. Guiding block di trotoar itu berada di jalur trotoar yang menghubungkan Jl IR H Juanda seberang Stasiun Juanda menuju Jl Medan Merdeka Utara dekat Monas.
detikcom Do Your Magic mengecek langsung ke lokasi pada Rabu (10/3). Ternyata ada dua titik guiding block yang menabrak tiang. Dari lokasi guiding block yang menabrak tiang ini, puncak emas Monas bisa kelihatan. Dengan kata lain, masalah fasilitas umum ini berlokasi di jantung Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila hal itu tidak segera diatasi, penyandang tunanetra yang berjalan berdasarkan panduan guiding block ini bisa terbentur tiang. Di sisi trotoar, ada kali pula. Tentu keselamatan semua warga harus dijamin ketika menggunakan fasilitas umum, tanpa terkecuali keselamatan tunanetra.
![]() |
Koalisi Pejalan Kaki memperhatikan masalah ini dan mengunggah fotonya di akun Instagram sejak Selasa (9/3) kemarin. Dihubungi terpisah, Koalisi Pejalan Kaki menyampaikan kritik ke Pemprov DKI selaku pihak pembangun fasilitas pedestrian ini.
"Guiding block ini adalah fasilitas untuk tunanetra pejalan kaki, perlambang kota yang beradab. Apabila ternyata masih ada penghalang di guiding block, maka ini bukan beradab, tapi biadab, karena bisa mencelakakan orang," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus kepada detikcom, Rabu (10/3) kemarin.
![]() |
Koalisi Pejalan Kaki meminta agar tiang lampu jalan yang menghalangi itu harus dimundurkan supaya jalur guiding block bisa lurus. Pembenahan tidak boleh dengan membelokkan arah guiding block, karena pejalan kaki harus menjadi yang utama, menempati puncak piramida dalam sistem penataan transportasi kota modern.
"Tiangnya harus mundur. Jangan korbankan nyawa manusia dengan utilitas seperti itu. Kalau tidak begitu, guiding block akan zigzag tidak keruan terhalang utilitas yang tidak bisa digeser," kata Alfred.
Selanjutnya, kata Anies Baswedan: