'Serial Killer' Rio, Pembunuh Brutal Bermodal Martil

'Serial Killer' Rio, Pembunuh Brutal Bermodal Martil

Andi Saputra - detikNews
Jumat, 12 Mar 2021 13:30 WIB
Ilustrasi pembunuhan di kamar
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)

Pada 12 Januari 2001, Rio menghabisi Jeje Suraji di Baturaden, Banyumas. Dia menggondol sedan Timor milik Jeje yang disewanya dari Bandung.

Ini merupakan akhir petualangan pembunuh brutal ini. Hotel prodeo menjadi tempat tinggalnya setelah dijatuhi hukuman mati pada 2001. Ketika diganjar hukuman maksimal itu, Rio bertekat untuk bertobat. Pada Agustus 2004, Rio dipindahkan ke Nusakambangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat bulan setelahnya, seorang koruptor yang divonis 16 tahun, Iwan Zulkarnaen, dikirim ke LP yang sama dengan Rio. Karena sama-sama dari Sulawesi, Rio dan Iwan cepat akrab. Bahkan Iwan mengajari Rio mengaji.

Tapi rupanya, 'bakat' membunuh itu tak juga sirna dari Rio. Hanya karena diledek Iwan bahwa dia hanya bertaji di luaran saja, Rio naik pitam. Segera dia hantamkan kepala guru mengajinya itu ke tembok sel. Dia menghabisi nyawa Iwan dengan tangan kosong, tanpa sang martil maut.

ADVERTISEMENT

Rio membunuh Iwan tepat di hari ulang tahunnya ke 27 tahun pada 2 Mei 2005. Dengan catatan kelam Rio, akhirnya timah panas tim eksekutor menembus dadanya pada 8 Agustus 2008 dini hari. Jenazah Rio Alek Bulo dimakamkan di TPU Desa Kejawar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, siang harinya. Pemakaman dihadiri ketiga anak serta istri Rio.


(asp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads