Pengakuan Janggal Pelaku di Kasus 'Mayat dalam Karung' di Gowa

Round-Up

Pengakuan Janggal Pelaku di Kasus 'Mayat dalam Karung' di Gowa

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 11 Mar 2021 08:00 WIB
Polisi olah TKP tempat penemuan mayat dalam karung di Gowa, Sulsel (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Foto: Polisi olah TKP tempat penemuan mayat dalam karung di Gowa, Sulsel (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Gowa -

Heboh penemuan mayat di dalam karung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya terkuak setelah polisi menangkap remaja inisial AM (15). AM yang mengaku menghabisi nyawa korbannya seorang diri dirasa janggal, sehingga polisi menduga ada pelaku lain dalam kasus ini.

"Pelaku inisial AM dan di bawah umur. Masih 15 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir kepada detikcom, Rabu (10/3/2021).

Mayat di dalam karung di Kabupaten Gowa ini pertama kali ditemukan pada Sabtu (6/3) lalu. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah TKP di lokasi temuan mayat di Desa Panaikang, Kecamatan Pattalassang. Saat itu polisi menduga kuat jika mayat di dalam karung tersebut merupakan korban pembunuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penelusuran polisi terungkap jika AM tega menghabisi nyawa korbannya karena ingin merampok harta benda korban. Hal ini terlihat dari handphone dan sepeda motor korban yang berhasil dibawa kabur AM.
Usai menangkap pelaku AM, polisi mengungkap motif

"Motif sementara perampokan dan itu masih kita dalami juga," ungkap Jufri.

ADVERTISEMENT

Bersamaan dengan penangkapan pelaku, polisi juga mengamankan handphone dan sepeda motor korban sebagai barang bukti.

"Barang buktinya barang berharga korban yang dicuri pelaku. Ada juga sebilah badik," jelas Jufri.

AM saat diperiksa polisi terbilang berbelit-belit dan banyak memberi pengakuan janggal. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak video 'Mayat dalam Karung di Kendari Mulai Terungkap':

[Gambas:Video 20detik]



AM diketehui menghabisi nyawa korbannya dengan sadis. Setelah menikam korbannya berkali-kali, dia lalu memasukkannya di dalam karung dan membuangnya di lokasi yang cukup jauh dari permukiman warga. Tapi, polisi yang menemukan banyaknya luka di tubuh korban menduga AM tidak melakukannya seorang diri.

"Menurutnya, dia sendirian. Tapi, kalau dilihat perlukaan korban banyak tikaman di badan, tidak masuk akal," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir.

Untuk itu, pengakuan AM yang menyebut menghabisi nyawa korbannya seorang diri masih akan diselidiki lebih lanjut. "Tidak masuk akal kalau dia cuma sendirian," kata Jufri.

Selain itu, motif AM yang menghabisi nyawa korbannya karena ingin menguasai harta korban juga dirasa janggal. Menurut Jufri, pelaku AM seharusnya bisa langsung saja membawa kabur handphone dan motor korban jika kasus tersebut murni perampokan.

"Dia kan (AM dan korban) berteman. Dia pergi ke rumah kebunnya sama-sama tidur, begitu. Kalau korban sudah tertidur, bisa saja langsung ambil motor, baru dia bawa pergi," ungkap Jufri.

"Kalau cuma mau ambil motor doang, kenapa dibunuh? Sampai dikasih masuk ke dalam karung, kan," sambung Jufri.

Menurut Jufri, keterangan pelaku saat ini juga masih berbelit-belit ketika dimintai keterangan. Namun Jufri menegaskan kecurigaan soal adanya kemungkinan pelaku lain.

"Jadi kita mau mendalami lagi, jangan sampai ada kesalahpahaman, atau jangan sampai ada yang suruh," pungkas Jufri.

Halaman 2 dari 2
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads