Polisi menangkap remaja berinisial AM (15) sebagai pelaku pembunuhan kasus mayat dalam karung di Gowa, Sulawesi Selatan. Namun polisi menaruh curiga bahwa ada pelaku selain remaja AM.
"Menurutnya, dia sendirian. Tapi, kalau dilihat perlukaan korban banyak tikaman di badan, tidak masuk akal," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir kepada detikcom, Rabu (10/3/2021).
Jufri pun mengatakan pengakuan pelaku bahwa dia sendirian melakukan pembunuhan perlu didalami lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sementara mau dalami. Menurut hasil penyelidikan saya, tidak masuk akal kalau dia cuma sendirian," kata Jufri.
Jufri menyebut motif pelaku membunuh korban tidak masuk akal apabila hanya didasari oleh keinginan menguasai harta korban alias perampokan. Menurut Jufri, pelaku AM seharusnya bisa langsung saja membawa kabur handphone dan motor korban jika kasus tersebut murni perampokan.
"Dia kan (AM dan korban) berteman. Dia pergi ke rumah kebunnya sama-sama tidur, begitu. Kalau korban sudah tertidur, bisa saja langsung ambil motor, baru dia bawa pergi," ungkap Jufri.
"Kalau cuma mau ambil motor doang, kenapa dibunuh? Sampai dikasih masuk ke dalam karung, kan," sambung Jufri.
Menurut Jufri, keterangan pelaku saat ini juga masih berbelit-belit ketika dimintai keterangan. Namun Jufri menegaskan kecurigaan soal adanya kemungkinan pelaku lain.
"Jadi kita mau mendalami lagi, jangan sampai ada kesalahpahaman, atau jangan sampai ada yang suruh," pungkas Jufri.
Sebelumnya diberitakan, mayat pria yang belakangan diketahui bernama Jama' (30) ditemukan warga terbungkus dalam karung pada Sabtu (6/3) pukul 21.15 Wita. Mayat Jama' ditemukan penuh luka tikaman dan sudah mengeluarkan bau busuk di sebuah kebun di Desa Panaikang, Kecamatan Pattalassang, Gowa.
Polisi yang menyelidiki kasus ini lantas meringkus remaja berinisial AM (15) sebagai pelaku yang membunuh korban. AM diringkus polisi di puncak Tompo Bulu, Gowa, pada Senin (8/3) dini hari atau sekitar 24 jam setelah jasad korban ditemukan, Sabtu (6/3) malam.
(hmw/nvl)