Nilai Ada Kesewenang-wenangan, GMKI Minta RI Kecam Kudeta di Myanmar

Suara Mahasiswa

Nilai Ada Kesewenang-wenangan, GMKI Minta RI Kecam Kudeta di Myanmar

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 10 Mar 2021 16:24 WIB
Ketua Umum GMKI, Jefri Gultom. (Dok GMKI)
Ketua Umum GMKI, Jefri Gultom. (Dok GMKI)
Jakarta -

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) meminta pemerintah Republik Indonesia (RI) mengecam aksi kudeta di Myanmar. Menurut GMKI, ada kesewenang-wenangan oleh junta militer kepada rakyat sipil.

Menurut GMKI, data dari PBB menyebut ada 54 orang meninggal dunia dan 1.700 orang yang ditangkap akibat demonstrasi melawan kudeta Myanmar. Karena itu, kondisi Myanmar saat ini tak lagi demokratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka ditangkap secara sewenang-wenang dan ditahan karena keterlibatannya dalam protes (menentang kudeta Myanmar) atau aktivitas politiknya. Mereka terdiri dari anggota politisi, aktivis hak asasi manusia, panitia pemilu, guru, pekerja medis, jurnalis, dan biksu, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang itu dilakukan sejak 1 Februari 2021 bahkan terjadi penembakan yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia," tegas Ketua Umum DPP GMKI, Jefri Gultom, dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).

Menurut Jefri, kondisi politik yang tidak stabil di Myanmar akan berpengaruh terhadap Indonesia. Indonesia memiliki hubungan dagang dengan Myanmar, baik ekspor maupun impor.

ADVERTISEMENT

"Ekspor Indonesia ke Myanmar meliputi kertas dan produk dari kertas, minyak sawit, besi dan baja, tembakau dan karet. Sementara itu, impor Indonesia dari Myanmar meliputi tepung kanji, kayu, kacang-kacangan, soda, ikan dan sayur-mayur," kata Jefri.

"Myanmar menunjukkan keinginannya mengimpor pupuk maupun semen dan mengundang para investor Indonesia demi menginvestasi maupun membuka bisnis di Myanmar," ujarnya.

Jefri Gultom berharap Pemerintah Indonesia dapat berperan sebagai aktor utama mendorong PBB, ASEAN, dan lembaga kerja sama dunia untuk tegas merespons kudeta militer di Myanmar. "Indonesia harus mampu menjadi garda terdepan pengawal keutuhan demokrasi di ASEAN," katanya.

Bagaimana sikap Indonesia terhadap kondisi politik di Myanmar. Simak di halaman selanjutnya.


Untuk diketahui, Indonesia menyerukan aparat keamanan di Myanmar tak menggunakan kekerasan guna mencegah situasi semakin memburuk. Indonesia meminta pihak aparat keamanan Myanmar menahan diri.

"Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk," demikian pernyataan Indonesia mengenai perkembangan situasi di Myanmar seperti dilansir dari situs Kemlu, Senin (1/3).

Indonesia menyampaikan rasa prihatin atas meningkatnya kekerasan di Myanmar. Sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dan terluka.

"Ucapan dukacita dan belasungkawa yang mendalam kepada korban dan keluarganya," lanjut pernyataan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads