Ditetapkan Jadi Pasar Gotong Royong, Ini Uniknya Pasar Bahulak Sragen

Ditetapkan Jadi Pasar Gotong Royong, Ini Uniknya Pasar Bahulak Sragen

Yudistira Imandiar - detikNews
Minggu, 07 Mar 2021 12:29 WIB
Desa Karungan dan Pasar Bahulak di Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah ditetapkan sebagai Desa Pancasila dan Pasar Gotong Royong oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
Foto: BPIP
Jakarta -

Desa Karungan dan Pasar Bahulak di Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah ditetapkan sebagai Desa Pancasila dan Pasar Gotong Royong oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Penetapan tersebut didasari pertimbangan desa dan pasar tersebut telah menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam mengembangkan perekonomian.

"Apa yang dilakukan Desa Karungan menjadi uswah hasanah (teladan) dan akan membangkitkan ekonomi Indonesia jika diikuti secara besar-besaran (oleh daerah lain)," kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/3/2021).

Yudian menerangkan sesuai pesan Bung Karno, pengamalan nilai Pancasila kuncinya ada di gotong royong di berbagai sektor kehidupan. Masyarakat Desa Karungan dipandang telah bergotong royong untuk membangkitkan sektor ekonomi desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Bahulak didirikan oleh warga Desa Karungan secara swadaya. Pendirian pasar didasari tidak maksimalnya pengelolaan Tanah Kas Desa seluas empat hektare.

Untuk membuka peluang ekonomi baru, warga bergotong royong membangun pasar untuk menjajakan produk kuliner di masa lalu. Kudapan yang dijajakan nyaris tidak ditemukan di pasar modern.

ADVERTISEMENT

"Maka dari itu, dengan keikhlasan warga dan paguyuban terciptalah pasar ini, dan alhamdulillah selama kegiatan pasar mulai September 2020 hingga saat ini berjalan lancar dan ramai yang sangat bermanfaat untuk desa kami," jelas Kepada Desa Karungan Joko Sunarso.

Pasar Bahulak diisi 74 pedagang yang semuanya warga Desa Karungan. Pasar beroperasi dua pekan sekali dengan mengerahkan 292 tenaga kerja.

Ada sejumlah kuliner langka yang dijual pedagang, antara lain soto bathok, sego menir, nasi jagung, tiwul, wedang gemblung, wedang secang, jamu gendhong, hingga kaos bahulak.

Transaksi di pasar ini menggunakan koin dari tempurung kelapa. Setiap pengunjung yang datang bisa menukar koin di pintu masuk dengan harga Rp 2.000 per satu koin.

Jika koin yang ditukar tidak habis, sisanya bisa ditukarkan kembali ke loket awal dan uang akan dikembalikan sejumlah koin yang tersisa. Kemasan atau wadah tempat barang yang dijual umumnya menggunakan bahan-bahan alami. Ada bungkusan daun sebagai pengganti plastik, serta gelas dan mangkuk yang terbuat dari tanah liat.

"Mereka sangat senang, rukun, dan guyub, untuk mencintai desanya sebagai rasa nasionalisme," ungkap Joko.

Selama operasional Pasar Bahulak, ada 63 Satgas COVID-19 yang dikerahkan. Mereka disebar di seluruh pasar untuk memastikan pengunjung menerapkan protokol kesehatan.

Yudian menambahkan undang-undang memberi ruang gerak yang besar bagi masyarakat desa untuk mendorong produksi dan konsumsi lokal. Warga desa juga dapat menciptakan ikon wisata seperti Pasar Bahulak di Desa Karungan ini.

Kegiatan usaha gotong royong, jelas Yudian, memiliki karakter berbeda dengan ekonomi yang ditopang pemodal besar. Pemodal besar membawa tenaga kerja dari mana-mana, dan keuntungannya dibawa lari pemilik modal untuk ditanam di tempat lain.

"Komponen lokal memiliki keunggulan, kemampuan bertahan lebih tinggi saat terjadi krisis ekonomi global, menjadi katalisator pengentasan kemiskinan, terutama ketika modal ditanam kembali di tingkat desa," papar Yudian.

"Ini aktualisasi nilai ekonomi Pancasila. Pengembangan ini tak bisa dilaksanakan tanpa gotong royong," sebut Yudian.

Sementara, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyebut penetapan Desa Karungan sebagai Desa Pancasila dan Pasar Bahulak sebagai Pasar Gotong Royong oleh BPIP, membuatnya sebagai wakil pemerintah kabupaten mendapat kehormatan besar.

"Semoga deklarasi ini menjadi pemberi motivasi bagi masyarakat Desa Karungan untuk terus mengembangkan nilai-nilai Pancasila di sektor ekonomi," cetus Dedy.

(akn/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads