Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang disebut ilegal. Airlangga mengaku prihatin apabila ada partai politik yang sedang mengalami masalah.
"Ya tentunya Partai Golkar prihatin kalau ada partai yang ada masalahnya. Dan Partai Golkar berpengalaman," ujar Airlangga di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (6/3/2021).
Diketahui, Partai Golkar juga sempat menghadapi konflik yang hampir sama dengan PD. Saat itu di dalam Golkar ada dua kubu, yakni kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik ini muncul pada 2014 ketika keduanya berbeda dukungan dalam Pilpres 2014. Ical mendukung Prabowo-Hatta, sedangkan Agung Laksono mendukung Jokowi-Jusuf Kalla.
Mereka juga sempat bertarung di meja hijau demi mendapatkan legalitas hukum. Pertarungan jalur hukum terus berlanjut hingga tingkat kasasi. Konflik agak mereda ketika Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat Wapres pada 2016, merintis rekonsiliasi di antara kedua kubu. Kedua kubu akhirnya sepakat menggelar Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/4/2016), yang hasilnya memutuskan Setya Novanto sebagai Ketum Golkar.
Kembali ke pernyataan Airlangga, dia mempersilakan semua pihak berproses sesuai hukum yang berlaku. Meski begitu, Airlangga mengaku tak memiliki saran lebih jauh terkait permasalahan PD.
"Tentunya mempersilakan semua berproses secara hukum," ucapnya.
Seperti diketahui, acara yang diklaim KLB Partai Demokrat sebelumnya digelar di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sumut, sejak Jumat (5/3) siang. KLB itu memutuskan Kepala KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum PD.
Setelah terpilih menjadi Ketua Umum, Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada peserta KLB. Dia mengatakan KLB ini telah melahirkan Partai Demokrat yang demokratis.
"Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan umum dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia. Selanjutnya, saya sungguh sangat mengapresiasi Saudara-saudara sekalian dari berbagai daerah, DPD, DPC dan organisasi sayap, para pendiri, para senior yang telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis, terbuka, dan modern" kata Moeldoko di acara KLB, Jumat (5/3) malam.
Di sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara terkait KLB Demokrat di Deli Serdang tersebut. SBY menyindir upaya KLB yang awalnya hanya disebut 'ngopi-ngopi' oleh Kepala KSP Moeldoko.
"Tetapi hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Memang banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," jelas SBY saat konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Jakarta Timur, Jumat (5/3).