Kemacetan menjadi makanan setiap hari di Jl Moh Kahfi I, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tepatnya jelang putar balik sekitar Jl Brigif. Warga berharap solusi supaya putar balik tak menimbulkan kemacetan.
"Ya diperbesar jalanannya baru nggak macet, karena udah ada jalan tol putar baliknya di sini aja jalan satu-satunya," kata Seorang Warga Bernama Fani saat ditemui di lokasi, Jumat (5/3/2021).
Jl Brigif yang menyambung ke Jl Moh Kahfi I, meskipun tidak seberapa lebar, adalah jalan menuju Tol Desari (Depok-Antasari). Di sekitar belokan ke Jl Brigif, ada pula tempat putar balik di Jl Moh Kahfi I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebar Jl Moh Kahfi di lokasi hanya sekitar 4 meter untuk dua arah jalan. Selain itu kendaraan yang kerap berputar balik membuat kendaraan lain ikut tersendat karena harus mengambil ancang-ancang dengan memundurkan kendaraannya sejenak.
"Iya yang buat macet ini doang emang, puter baliknya," ujarnya.
Kemacetan terjadi hampir setiap hari. Fani memprediksi bahwa besok akan terjadi kemacetan parah. Namun untuk hari ini kemacetan tidak terlalu parah, hanya kendaraan yang tersendat beberapa kali ketika ada mobil yang ingin berputar balik.
"Setiap hari emang kadang-kadang, apalagi kalo hari Sabtu macet parah, ini hari Jumat nggak begitu parah," lanjutnya.
Seorang Supir Angkot di jalan tersebut menjelaskan kemacetan yang sering terjadi. Kemacetan dikatakan bisa hampir 1 km.
"Ya (dari) Brigif sampai Pasar Timbul, ya kadang-kadang sampai Fortu (Swalayan Fortuna)," kata Memed Sukarta yang juga ditemui di lokasi.
Memed menambahkan perjalanan untuk menempuh 1 km membutuhkan waktu lebih dari 30 menit ketika macet terjadi. Padahal untuk mencari rezeki, dia harus setiap hari melewati jalan tersebut.
"Bisa 20 menit samlai 30 menit," ujarnya.
Disinggung soal putar balik kendaraan, dia setuju bahwa itu menjadi salah satu penyebab kemacetan. Namun dia mengatakan tidak ada alternatif lain untuk kendaraan putar balik di jalan tersebut.
"Ya nggak ada lagi, tapi kalau ada pelebaran bagus sih kayaknya," saat dikonfirmasi.
![]() |
Seorang warga bernama Ari Setiawan juga mengatakan hal yang sama. Dia tidak tahu tempat mana yang efektif untuk putar balik di jalan tersebut.
"Kalau itu belum diprediksi, emang sih udah kebiasaan di situ. Susah kalau sudah di area perkampungan mah," ujarnya.
Dia merasakan kemacetan di jalan tersebut setiap hari. Ketika sore hari, macet bisa terjadi hingga malam pukul 19.00 WIB.
"Kalau sore, jam 4 sampai jam 7 (malam)," kata Ari Setiawan.