Ketua Komisi III DPRD Maros, Sulawesi Selatan, Rijal Abdullah meminta pemerintah daerah mengutamakan pemberian vaksin COVID-19 tahap kedua kepada guru. Dia berharap saat tahun ajaran baru dimulai, sekolah tatap buka kembali dibuka.
"Untuk tahap kedua ini, kami sangat berharap agar tim gugus memprioritaskan guru, baik yang ASN maupun honorer, sekolah negeri dan swasta. Ini penting menjelang tahun ajaran baru," kata Ketua Komisi III DPRD Maros Rijal Abdullah, Jumat (5/3/2021).
Rijal berharap proses vaksinasi itu segera tuntas. Menurutnya, pada Mei mendatang, ujian sekolah hingga pendaftaran siswa baru telah dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kan sudah banyak yang buka pendaftaran ya. Belum lagi pelaksanaan ujian. Kalau tidak salah, bulan Mei sudah mulai. Orang mau terima rapor dan ijazah, makanya harus cepat," lanjutnya.
Vaksin tahap kedua yang mulai digelar oleh Pemkab Maros saat ini memang memprioritaskan ASN dari Pemkab Maros dan dari lembaga lain, seperti TNI-Polri. Ditargetkan tahap II itu akan selesai 2-3 bulan ke depan untuk 8.159 orang.
"Tahap kedua ini memang difokuskan ke ASN, termasuk TNI-Polri. Nah, guru-guru juga termasuk, baik pegawai maupun honorer. Kami sudah sampaikan ke Dinas Pendidikan untuk segera melaksanakannya," kata Plt Kadis Kesehatan Maros dr Syarifuddin.
Tonton video 'Jokowi Targetkan 40 Juta Orang Divaksinasi Hingga Bulan Juni':
Ia menyebut angka kesembuhan COVID-19 di Maros saat ini sudah mencapai 92 persen. Pihak sekolah yang ingin melaksanakan tatap muka pun diakuinya sudah memungkinkan. Hanya, Kementerian Pendidikan belum menganjurkan untuk sekolah tatap muka.
"Kalau dari segi angka kesembuhan, kita di Maros ini sebenarnya sudah bisa melaksanakan (tatap muka). Apalagi yang daerah pelosok. Tapi kan ada aturan Kementerian Pendidikan kalau tatap muka belum bisa," sebutnya.
Khusus untuk vaksinasi guru, Dinkes berharap Dinas Pendidikan segera mengumpulkan guru tiap-tiap kecamatan untuk dilakukan vaksinasi massal.
"Kita mau agar Dinas Pendidikan bisa mengumpulkan, lalu kita datang. Per kecamatan saja bisa dihubungi puskesmasnya. Sekarang ini memang masih banyak yang belum mau divaksin," ujarnya.