Pemprov DKI Jakarta saat ini belum membahas perihal rencana pembukaan sekolah tatap muka. Gerindra DKI Jakarta meminta agar guru melakukan inovasi untuk menghilangkan jenuh selama murid belajar online.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif, mengatakan sekolah tatap muka bisa dijalankan ketika vaksin untuk kelompok guru telah tuntas. Utamanya untuk pendidikan jenjang dasar dan menengah.
"Menurut saya belum bisa dipastikan akan diberlakukan belajar tatap muka, sampai vaksinasi selesai kelompok guru dan siswanya. Terutama untuk jenjang dasar dan menengah," kata Syarif ketika dihubungi, Selasa (2/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif menilai keselamatan jiwa lebih utama daripada menghilangkan kejenuhan murid saat belajar online.
"Keselamatan jiwa lebih utama ketimbang mendahulukan tuntutan mengatasi kejenuhan belajar untuk saat ini," kata dia.
Syarif kemudian membuka opsi vaksin mandiri untuk mahasiswa dan pelajar. Dia mengatakan apabila vaksinasi untuk mahasiswa dan pelajar dimulai pada April nanti, dia berharap pada Juli sekolah tatap muka bisa dilakukan untuk mahasiswa.
"Bisa dimulai vaksinasi massal dan vaksinasi mandiri di kalangan mahasiswa dan pengajar bisa akhir April, baru semester ganjil sekitar Juli baru bisa dilakukan belajar tatap muka. Mungkin saran saya bisa dimulai dengan mahasiswa PT/PTS yang jumlah sedikit," kata dia.
Simak video 'Jokowi Targetkan Belajar Tatap Muka Bisa Dilakukan Pada Juli':