Jejak Ali Kalora yang Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Round-Up

Jejak Ali Kalora yang Diduga Tertembak Satgas Madago Raya

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 06:28 WIB
Jakarta -

Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya terus memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Dalam kurun waktu sepekan, telah terjadi dua kali baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT.

Terbaru, pentolan MIT, Ali Kalora dikabarkan terluka dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya. Setelah itu Ali Kalora bersama kelompoknya kembali kabur ke dalam hutan.

"Baru diduga demikian. Terkena tembakan dan sedang dilakukan pengejaran," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto saat dihubungi, Selasa (2/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baku tembak antara Satgas Madago Raya dan MIT terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, pada Senin (1/3), sekitar pukul 16.30 Wita. Saat ini aparat Satgas Madago Raya masih melakukan pencarian di sekitar lokasi tersebut.

Dalam insiden baku tembak tersebut, dua anggota MIT tewas ditembak bernama Samir alias Alfin asal Banten dan Irul asal Poso. Diketahui, sebelumnya kelompok MIT tersisa 11 orang.

ADVERTISEMENT

"Belum diketahui berapa jumlahnya, cuma memang masih sedang melarikan diri. Sekarang sisa 9 orang," kata Kombes Didik.

Dari lokasi tersebut, Satgas Madago Raya menyita sejumlah barang bukti, seperti senjata api laras panjang, GPS, bahan makanan, dan satu buah tas ransel milik kedua jenazah DPO MIT.

Foto DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso pimpinan Ali KaloraFoto DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso pimpinan Ali Kalora (Foto: dok. istimewa)

Satgas Madago Raya terus mengejar kelompok MIT yang terus berpindah-pindah di sepanjang pegunungan di Sulteng.

"Mereka dalam formasi turun, bisa saja sedang melakukan kegiatan atau mencari bahan makanan. Begitu informasi itu didapat, langsung dilakukan pengejaran oleh Satgas Madago Raya," ujarnya.

Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi di RS Bhayangkara, kedua jenazah kelompok bersenjata tersebut merupakan anggota MIT yang ditetapkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) MIT.

"Kami baru saja usai melakukan identifikasi kepada kedua jenazah MIT. Keduanya adalah Samir alias Alfin dan Irul. Samir tewas tertembak dan Irul tewas akibat bom yang melekat pada badannya meledak," ungkap Irjen Abdul Rakhman Baso pada Selasa (2/3).

Simak peristiwa baku tembak yang terjadi sekitar sepekan sebelumnya antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'BNPT Ungkap Kendala Dalam Memburu Ali Kalora cs':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam insiden baku tembak ini, prajurit TNI Praka Dedi Irawan gugur dalam kejadian baku tembak yang terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara.

"Baku tembak terjadi sekitar pukul 16.30 Wita, saat itu juga satu prajurit TNI Parka Dedi Irawan gugur. Hari ini jenazahnya diterbangkan ke Jakarta," ucapnya.

Sekitar sepekan sebelumnya, Satgas Madago Raya gabungan TNI-Polri terlibat kontak tembak dengan terduga kelompok MIT Poso di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng. Dua anggota MIT diduga terluka.

"Kemarin Selasa (23/2), sekitar pukul 11.30 Wita, kami kontak tembak dengan kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur di wilayah Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, seperti dilansir Antara, Kamis (25/2).

Dia mengatakan, dalam kontak tembak tersebut, diduga dua orang DPO MIT Poso mengalami luka, berdasarkan adanya ceceran darah di lokasi tempat terjadinya kontak tembak. Satgas Madago Raya terus memburu kelompok MIT.

"Kami menduga ada dua orang yang tertembak dan sampai saat ini kami masih melaksanakan pencarian dan pengejaran," kata Wakil Komando Operasi Madago Raya 2021 ini.

Ia mengatakan para terduga DPO MIT Poso ini sempat melakukan perlawanan dengan melempar benda yang diduga bom lontong kepada aparat Satgas Madago Raya.

"Mereka lempar bom lontong terhadap aparat, kita tembak mereka dan kena, yang kena diseret oleh temannya dan mereka kabur," katanya.

Satgas Madago Raya juga menyita sejumlah peralatan diduga milik kelompok MIT Poso, di antaranya solar sel, bom lontong, parang, dan beberapa perlengkapan lain.

"Saya dengan Bapak Kapolda menyampaikan kepada seluruh masyarakat tidak perlu takut lagi dengan kelompok MIT ini, mereka sudah lemah kekuatannya," katanya.

Danrem berharap masyarakat tidak membantu kelompok tersebut, baik memberi informasi maupun kebutuhan logistik demi terwujudnya keamanan di wilayah Sulawesi Tengah.

"Karena itu masyarakat tidak perlu takut lagi, kita akan dampingi masyarakat kalau ingin pergi berkebun menggiatkan ekonomi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads