Menurut Agus, sederet penghargaan yang dimiliki Nurdin seharusnya menjadi beban moral bagi Bupati Bantaeng periode 2008-2018 itu. Terlebih, sosok Nurdin juga diperhitungkan sebagai tokoh nasional.
"Seharusnya berpengaruh karena itu kan beban moral ya. Harusnya jadi beban moral karena dia banyak menerima penghargaan, bahkan ketika dulu di kampus, terus jadi bupati di Bantaeng, terus jadi gubernur. Ini kan karier dia moncer karena prestasinya. Banyak dilirik orang, termasuk di level nasional," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT). Saat ini, dia sedang menjalani pemeriksaan di gedung KPK.
Nurdin Abdullah diketahui pernah menerima penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) pada 2017. Dia juga tercatat memiliki sederet penghargaan lainnya.
Profesor bidang agrikultur itu pada 2013 lalu juga dimasukkan dalam 19 tokoh alternatif menurut Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI) yang digagas pengusaha senior Sofjan Wanandi.
Ia disebut sebagai figur capres alternatif. Sejajar dengan tokoh bereputasi seperti Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, Chairul Tanjung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Bahkan Nurdin juga berhasil membuat Bantaeng memenangi Piala Adipura empat tahun berturut-turut. Kemudian pada 2020, sebagaimana dilansir Antara, Nurdin juga diberi penghargaan sebagai gubernur peduli olahraga versi Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Pusat pada ajang Golden Award Malam Anugerah Olahraga Siwo PWI 2020 di Jakarta, 16 Desember 2020.
(maa/maa)