"Saat beraksi, Sutar cs ini menembak anak korban, Chandra Simare Mare, sebanyak dua kali dan menyiksa sejumlah korban lainnya," ungkapnya.
Erlin menyebut polisi telah banyak mendapat laporan polisi terkait kejahatan Bintang cs ini. "Ada banyak laporan. Dua laporan di Polsek Bayunglincir, 3 laporan di Polsek Sungai Lilin, dan 3 laporan di Polres OKI serta OKU Timur," papar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tiap kejahatan yang dilakukan, masih kata Erlin, Bintang memainkan peran beragam, mulai eksekutor perampokan, eksekutor penodongan, serta eksekutor pembunuhan. Erlin menyebutkan Bintang membekali diri dengan senjata api tiap beraksi sehingga korban yang melawannya langsung ditembak.
"Korban ditodong, kalau melawan, ditembak mati. Bukan hanya di Sumsel, komplotan pelaku ini juga merampok di Lampung, Jambi, dan Bengkulu. Bahkan aksi pelaku dan komplotannya telah menewaskan sejumlah orang," jelasnya.
Bintang ditangkap setelah polisi mendapat informasi tentang keberadaannya. Tim gabungan kepolisian kemudian melakukan penyelidikan hingga mendapati pelaku di tempat persembunyian di Sumatera Utara, Senin (22/2).
"Berkat kegigihan anggota gabungan Serigala Polres Muba dan Polsek Bayunglincir, tersangka ditangkap di tempatnya bersembunyi di kawasan Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin kemarin. Karena melawan saat ditangkap, pelaku terpaksa ditembak pada bagian kaki sebelah kanan," tegas Erlin.
Kini polisi masih memburu delapan orang yang diduga merupakan anggota komplotan Bintang. Terkait kelompok pembunuh bayaran dan perampok sadis ini, Erlin menerangkan dua pelaku lainnya telah ditangkap dan telah divonis penjara 12 tahun, yakni Dwi Winarno dan Andi Prihariyanto. Sedangkan salah satu anggota kelompoknya, Walang, tewas ditembak.
"Masih ada delapan pelaku lagi yang kita kejar. Saya imbau para pelaku yang masih belum tertangkap agar segera menyerahkan diri, jika tidak ingin kasusnya saya ungkap di kamar jenazah," ancam Erlin.
(aud/aud)