Wagub Bali Divaksin COVID: Vaksinasi untuk Lansia Aman, Tidak Ada Mual-Pusing

Wagub Bali Divaksin COVID: Vaksinasi untuk Lansia Aman, Tidak Ada Mual-Pusing

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 19:41 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima suntikan vaksinasi dosis pertama di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Denpasar, Rabu (24/2/2021).
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menerima suntikan vaksinasi dosis pertama di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Denpasar, Rabu (24/2/2021). (Foto: dok. Pemprov Bali)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai melakukan program vaksinasi COVID-19 tahap kedua, yang menyasar lansia. Vaksinasi tahap kedua ini diawali oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), yang menerima suntikan dosis pertama di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Denpasar.

Cok Ace bersyukur diberi kesempatan menerima vaksin tahap kedua untuk kategori lansia ini.

"Banyak yang bayangkan, vaksinasi (COVID-19) untuk lansia itu menakutkan. Tetapi, setelah diikuti prosesnya, aman-aman saja. Tidak ada gejala mual, pusing, dan semua baik-baik saja," kata Cok Ace dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cok Ace mengajak masyarakat bersama-sama mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pemerintah. Beberapa pejabat yang turut menerima suntikan vaksin, yakni Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu Al Katab, Kepala LL Dikti Wilayah VIII I Nengah Dasi Astawa, serta Bendesa Agung/Ketua MDA Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.

Selain itu, Gubernur Bali periode 1998-2003 dan 2003-2008 Dewa Made Beratha juga hadir menerima vaksin. Sebelum mendapatkan suntikan vaksin, para penerima akan diarahkan untuk mengecek kondisi tubuh serta mendapatkan proses screening guna mengetahui riwayat kesehatan serta alergi yang dimiliki.

ADVERTISEMENT

Setelah proses penyuntikan, penerima vaksin akan menjalani proses observasi selama 30 menit untuk melihat ada-tidaknya efek samping terhadap penerima. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya menjelaskan, vaksinasi tahap kedua utamanya menyasar lansia dan sektor pelayanan publik.

Menurutnya, orang yang telah divaksin mungkin terinfeksi COVID-19 tiga kali lebih rendah dibanding orang yang tidak memperoleh vaksin.

"Vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan pada setiap orang dan masyarakat agar kita memiliki kekebalan komunitas atau herd immunity. Orang yang sudah divaksin juga kemungkinannya tiga kali lebih ringan efeknya jika terinfeksi COVID-19. Namun, walaupun sudah divaksin, harus digarisbawahi masih harus tetap mengikuti protokol kesehatan, tetap tidak boleh abai," katanya.

Suarjaya juga menjelaskan, untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi, dari penelitian yang telah dilakukan, butuh waktu selama empat minggu sejak vaksin disuntikkan. Menurut Suarjaya, vaksinasi tahap kedua di Bali ini menyasar 663.169 orang.

Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran, pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.

Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran.

Simak video 'Bali Terima 130.300 Dosis Vaksin Covid-19 Tahap Keempat':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads