Budiman kemudian mengungkapkan jumlah virus dalam tubuh penderita COVID-19 saat diperiksa. Dia memaparkan bahwa kadar virus COVID-19 bisa berubah tiap harinya.
"Jadi ada keadaan di mana waktu seseorang diperiksa misalnya virusnya itu jumlahnya sedikit sekali. Kadang-kadang orang berpendapat bahwa kalau virusnya sedikit aman nanti juga sembuh, tetapi tidak selamanya seperti itu, ada orang yang diperiksa virusnya sedikit tapi kemudian virusnya kemudian jadi bertambah banyak dan kemudian baru timbul sesak nafas. Ini kan sebetulnya kalau orang tersebut diketahui sedini mungkin itu menguntungkan orang yang diperiksa itu sendiri. Mungkin perlu diingat protokol yang keliatannya terlihat lebih rumit ini sebetulnya memberikan keuntungan juga untuk setiap orang yang diperiksa tersebut," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut budiman, fenomena pasien Corona yang positif lalu dinyatakan positif setelah sembuh adalah hal yang wajar terjadi. Dia menyebut hasil tes itu tak bisa diartikan kesalahan laboratorium.
"Kemudian mengenai hasil pemeriksaan yang kadang-kadang di laboratorium A positif, di laboratorium B besoknya kok jadi negatif. Itu bukan hal yang baru tapi bukan berarti pemeriksaannya itu tidak benar. Nah hasil pemeriksaan yang seperti itu sudah dipublikasikan secara ilmiah di jurnal internasional ada kasus kasus yang memang diikuti misalnya hari pertama dia negatif, besok kok selama 3 hari jadi negatif, nanti jadi negatif lagi, diikuti jadi besoknya diperiksa jadi positif. Sangat bervariasi dari orang ke orang," kata Budiman.
"Itu memberikan gambaran kepada kita memang kejadian-kejadian itu terjadi, hari ini positif, besok negatif dan besoknya lagi jadi positif," sambungnya.
Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19, Letkol Laut (K) drg. M Arifin juga menanggapi video viral itu. Dia berharap dengan penjelasan mengenai prosedur masuk internasional ke RI dan testing Corona bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Saat ini ada yang sedang viral juga apa yang disampaikan kita klarifikasi artinya kita sampaikan sekalian edukasi kepada masyarakat luas seperti apa yang sampaikan bagaimana prosedur orang datang dari luar negeri termasuk WNA atau WNI. Saya pikir sudah jelas tadi disampaikan. Itu sebagai ilmu tambahan bagi seluruh masyarakat," kata Arifin.