Jangan Asal Coba-coba Tiru Parkour yang Viral di Layang Kemayoran

Round-Up

Jangan Asal Coba-coba Tiru Parkour yang Viral di Layang Kemayoran

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 06:08 WIB
Screenhot video dan foto-foto diambil dari IG marhaenis_fansa. Pria bernama Fansa itu sudah memberikan izin untuk diambil screenshot video saat beraksi
Aksi Marhaenis Fansa seusai lompat dari ketinggian flyover Kebayoran. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Aksi pemuda parkour di flyover Kemayoran, Jakarta Pusat menarik perhatian warga. Pasalnya, parkour yang dilakukan cukup membahayakan yakni terjun dari ketinggian flyover Kemayoran, Jakarta Pusat.

Aksi pemuda bernama Marhaenis Fansa ini kemudian viral di media sosial. Dalam video yang tersebar di media sosial, Fansa tiba-tiba melompat dari atas ketinggian flyover Kemayoran ke sebuah bangunan gedung di bawahnya.

Fansa berlari menyeberang ke sisi kiri jalan flyover Kemayoran. Dia lalu melompat dari atas ketinggian jalan dan mendarat di atap sebuah gedung yang ada di bawah jalan layang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fansa berhasil melompat. Terdengar, pria yang merekam aksi tersebut bersorak kagum ketika Fansa berhasil melompat ke atap gedung.

"Woo, holy sh*t, f*ck, you got it dude," ucap perekam dalam video itu.

ADVERTISEMENT

Saat dihubungi, Fansa menceritakan aksi parkour yang kemudian viral itu dilakukan pada Jumat (19/2/2021) lalu di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia mengaku melompat sejauh 3 meter dari Flyover Kemayoran ke sebuah gedung setinggi 3 meter.

"Saya yang ajakin (teman) buat (parkour) di spot itu dan aku kayak ngebuletin tekad 2021 ini, saya lompatin panjang hampir 3 meter itu, tinggi gedung ke bawah 3 meter lebih," kata Fansa saat dihubungi detikcom, Senin (22/2/2021).

Polisi Ingatkan Bahayanya

Kejadian ini membuat polisi turun ke lokasi pada Senin (22/2/2021) malam. Dari hasil pengecekan petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, dipastikan bahwa aksi parkour Fansa itu dilakukan di flyover Kemayoran.

"Iya itu di jalan arteri arah Benyamin Sueb, itu tidak boleh. Itu perbuatan yang sangat berbahaya bagi pelaku maupun pengguna jalan," kata Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Akmal saat dihubungi, Senin (22/2/2021).

Akmal mengatakan tindakan pria tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan. Selain itu, tindakan pria tersebut membahayakan diri sendiri.

"Kepada warga, tidak boleh melakukan apapun bentuk kegiatan di area jalan raya, karena sangat berbahaya dan berisiko, bisa menyebabkan kecelakaan yang dampaknya fatal," ucapnya.

Lihat juga video 'Viral Video Parkour di Pemakaman, Pelaku Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]



Lantas apa kata Fansa? Simak di halaman selanjutnya

Sudah Pertimbangkan Risikonya

Fansa mengaku, beberapa hari sebelum beraksi, sudah mempertimbangkan faktor keamanan di sekitar lokasi, mulai dari kondisi kendaraan yang lewat hingga cuaca di lokasi. Dia juga mengaku sempat berlatih sebelum melakukan aksinya.

"Beberapa hari sebelumnya saya cek spot dulu, ngeliat, sampai awalnya liat spot dari G-maps dari fotonya, oke bisa. Baru lihat langsung cek spot, jarak seberapa kira-kira, itu malem-malem juga bisa nggak ya, itu memang sudah lihat, kendaraan yang lewat seberapa, di jam berapa sepinya dan gimana supaya nggak membahayakan gimana, supaya nggak undang kecelakaan juga. Angin saya ukur, hujan juga saya ukur, sampai saya ukur semua, udah diukur semua, saya latihan di rumah," jelas Fansa.

Lalu pada Jumat (19/2) siang, Fansa memutuskan untuk beraksi. Dia menyebut kondisi saat itu juga mendukungnya untuk melakukan parkour dari Flyover Kemayoran menuju atap gedung sejauh 3 meter. Menurut pertimbangannya, tempat dirinya untuk aksi parkour tidak membahayakan. Dia juga mengaku sudah siap menanggung segala risikonya.

"Minggu depannya saya coba pas hari Jumat siang, saya cek cuaca oh nggak hujan. Jalanan dibilang ramai enggak, sepi juga yang ada. Jadi kayak bisa nih nggak terlalu membahayakan. Kalau bahaya mungkin iya, tapi bagi saya nggak kok, karena sepi dan dari saya sudah tanggung jawab sama diri saya, kalau nanti saya kenapa-kenapa dan buat orang kenapa-napa saya juga tanggung jawab. Kita cek Jumat, liat jalanan sepi, cek 1, 2, 3 go, lompat dan berhasil. Itu kayak seneng banget," ujarnya.

Meminta Jangan Meniru

Fansa meminta maaf jika aksinya itu sudah menimbulkan kontroversi. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak meniru adegan berbahaya tersebut.

"Untuk orang awam, kalau dari saya bakal minta maaf kalau di mata kalian ada salahnya. Tapi, kalau kalian ini jangan dicoba di rumah," kata Fansa saat dihubungi detikcom, Senin (23/2/2021) malam.

Fansa tidak bermaksud untuk mengajak masyarakat meniru aksinya itu. Tetapi ia mengaku terbuka jika ada masyarakat yang ikut gabung dengan komunitasnya untuk berlatih kemampuan parkour.

"Kalau kalian mau gitu, coba ikut komunitasnya, latihan dulu. Saya nggak ajak coba itu, (tapi) kalau mau tahu rahasianya latihan dulu. Kalau tempatnya nggak seperti yang saya lakukan, di tempat yang sudah diizinkan dan aman, kita support, kita jaga," tuturnya.

Di halaman selanjutnya, Fansa meminta pemerintah fasilitasi tempat yang layak

Minta Pemerintah Fasilitasi

Fansa mengaku tidak ingin cari masalah atas aksinya itu. Untuk itu, ia pun meminta pemerintah memfasilitasi komunitas parkour untuk membuatkan tempat khusus agar bisa mengekspresikan hobinya dalam berolahraga ekstrem.

"Saya nggak ingin konflik dengan siapa-siapa, dari kami pun sebenarnya kami nggak ada nyari masalah sama polisi atau warga sekitar atau pengendara, kita hanya melatih diri kita. Mungkin pesannya, kalau misalkan kita latih diri kita tapi tempatnya salah, kami mohon ke Presiden, atau Gubernur, atau pengelola tempat, buatkan kami tempat parkour yang layak," kata Fansa saat dihubungi, Senin (22/2/2021) malam.

Fansa mengaku melakukan aksi di flyover Kemayoran lantaran keterbatasan tempat. Dia memastikan akan lebih memilih tempat yang lebih aman jika disiapkan tempat khusus parkour.

"Sekarang banyak skate park, Kalijodo buat BMX, buat parkour nggak ada, kita nggak pernah dilihat. Kalau saya ada tempatnya, saya bakal memilih disiapkan tempatkan," tandas Fansa.

Halaman 3 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads