Unggahan 'Banjir dalam Angka' di media sosial Pemprov DKI jadi sorotan karena ada data yang tidak ditampilkan dari tahun tertentu. Bagaimana sebenarnya dinamika data tiap tahunnya?
Pemprov DKI Jakarta menyatakan data banjir lintas tahun dapat diakses di situs Portal Data Terbuka Pemprov DKI Jakarta.
"Terkait data, kami di Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk selalu terbuka kepada masyarakat. Masyarakat bisa mengakses informasi banjir secara real time melalui aplikasi Pantau Banjir," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania dalam situs resmi DKI, Senin (22/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data banjir lintas tahun 2014-2020 itu ditampilkan dalam format Google Docs. Data per tahun dijabarkan per bulan di sheet terpisah, namun ada pula sheet yang merangkum data banjir tertinggi dari 7 tahun tersebut. Belum ada data dari tahun 2021.
Berikut variabel yang ditampilkan di data itu:
Kecamatan
Kelurahan
Rata Rata Ketinggian Air (cm)
Lama Genangan (hari)
RW Terdampak
KK Terdampak
Jiwa Terdampak (orang)
Korban Meninggal (orang)
Korban Hilang (orang)
Korban Luka Berat (orang)
Korban Luka Ringan (orang)
Jumlah Jiwa Pengungsi Tertinggi (orang)
Jumlah Tempat Pengungsian
Jumlah Nilai Kerugian
Curah Hujan Tertinggi
Meski demikian, tidak semua data tersebut lengkap. Sebagai contoh, pada Maret 2016 dan Maret 2017 tidak ada data curah hujan.
detikcom menampilkan data-data dari Pemprov DKI tersebut dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipantau. Ada empat variabel yang ditampilkan dalam grafik, yaitu lama genangan, jumlah RW terdampak, jumlah orang terdampak, dan jumlah korban meninggal.
Seperti diketahui, Jakarta dipimpin Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2012-Oktober 2014. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI pada Oktober 2014-Mei 2017. Jabatannya lalu dilanjutkan Djarot Saiful Hidayat hingga Oktober 2017. Anies Baswedan kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang.
Berikut grafik data banjir Jakarta lintas tahun 2014-2020:
Simak Video: Eks Ketua Pansus Banjir DKI Sentil Janji 1,8 Juta Sumur Resapan Anies