Pengacara soal Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati: Mungkin Kesal dengan Opini

Pengacara soal Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati: Mungkin Kesal dengan Opini

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 23 Feb 2021 16:03 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Edhy Prabowo diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Edhy Prabowo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Edhy Prabowo tiba-tiba mengaku siap dihukum mati, bahkan siap dihukum bila lebih dari itu. Pengacara Edhy Prabowo, Soesilo Aribowo, menjelaskan alasan pengakuan Edhy tersebut.

"Itu mungkin saking kesalnya dengan opini-opini itu," kata Soesilo kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Diketahui, awal mula saran hukuman mati untuk Edhy Prabowo itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkum HAM) Edward Omar Sharif Hiariej. Soesilo menyebut Edhy belum bicara dengannya terkait hukuman mati itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Edhy) belum (konsultasi)," ucap Soesilo.

Sebelumnya, Edhy Prabowo mengklaim telah menjalankan tugas dengan baik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelum akhirnya ditangkap KPK karena urusan suap-menyuap. Namun tiba-tiba Edhy Prabowo angkat bicara perihal wacana hukuman mati.

ADVERTISEMENT

Awalnya Edhy Prabowo mengaku sudah menjalankan tugasnya bahkan menyempurnakan pekerjaan menteri sebelum dirinya. Apa kata Edhy Prabowo?

"Anda sendiri harus catat berapa PNBP yang kita peroleh selama 3 bulan itu, ada Rp 40 miliar sudah terkumpul. Bandingkan dengan peraturan yang lama, seribu ekor hanya Rp 250. Di zaman saya, 1 ekor seribu ekor minimal, makanya terkumpul uang itu," ujar Edhy Prabowo setelah menjalani pemeriksaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (22/2).

"Artinya, kebijakan Anda lebih baik?" tanya wartawan kemudian.

"Saya tidak bicara lebih baik atau tidak. Saya ingin menyempurnakan. Intinya adalah setiap kebijakan yang saya ambil untuk kepentingan masyarakat. Kalau atas dasar masyarakat itu harus menanggung akibat akhirnya saya dipenjara, itu sudah risiko bagi saya," jawab Edhy Prabowo.

Lantas, Edhy Prabowo kembali mengklaim mengenai kinerjanya lagi sebagai Menteri KKP. Namun, bila pada akhirnya Edhy Prabowo dinyatakan bersalah, dia mengaku siap menghadapinya.

"Banyak peluang korupsi, Anda lihat izin kapal yang saya keluarkan ada 4.000 izin dalam waktu 1 tahun saya menjabat. Bandingkan yang tadinya izin sampai 14 hari, saya bikin hanya 1 jam. Tanya sama pelaku usahanya, jangan tanya ke saya," kata Edhy Prabowo.

"Sekali lagi kalau memang saya dianggap salah, saya tidak lari dari kesalahan, saya tetap tanggung jawab. Jangankan dihukum mati, lebih dari itu pun saya siap, yang penting demi masyarakat saya. Saya tidak bicara lantang dengan menutupi kesalahan, saya tidak berlari dari kesalahan yang ada. Silakan proses peradilan berjalan, makanya saya lakukan ini. Saya tidak akan lari dan saya tidak bicara bahwa yang saya lakukan pasti bener, nggak," imbuhnya.

Simak Video: KPK Sita Vila dan Tanah Milik Edhy Prabowo di Sukabumi

[Gambas:Video 20detik]



(fas/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads