KPK Tanggapi Edhy Prabowo yang Ngakunya Siap Dihukum Mati

KPK Tanggapi Edhy Prabowo yang Ngakunya Siap Dihukum Mati

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 23 Feb 2021 12:51 WIB
Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo
Edhy Prabowo mantan Menteri KKP yang kini berstatus tersangka KPK. (Farih Maulana Sidik/detikcom)
Jakarta -

Edhy Prabowo tiba-tiba mengaku siap dihukum mati, bahkan bila lebih dari itu. Lantas apa kata KPK menanggapi klaim mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang kini berstatus sebagai tersangka kasus suap terkait perizinan ekspor benih lobster atau benur itu?

"Saat ini masih proses penyidikan masih berjalan. KPK telah memiliki bukti-bukti yang kuat atas dugaan perbuatan para tersangka tersebut," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Saat ini, menurut Ali, penyidik KPK berfokus membuktikan tindakan suap yang dilakukan Edhy Prabowo dkk. Berkaitan dengan ucapan Edhy Prabowo soal kesiapan dihukum mati, Ali menyerahkannya pada proses peradilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fakta hasil penyidikan akan dituangkan dalam surat dakwaan yang akan dibuktikan oleh JPU KPK. Namun, terkait hukuman, tentu majelis hakimlah yang akan memutuskan," ucap Ali.

Sebelumnya, Edhy Prabowo mengklaim telah menjalankan tugas dengan baik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelum akhirnya ditangkap KPK karena urusan suap-menyuap. Namun tiba-tiba Edhy Prabowo angkat bicara perihal wacana hukuman mati.

ADVERTISEMENT

Awalnya Edhy Prabowo mengaku sudah menjalankan tugasnya, bahkan menurutnya, menyempurnakan pekerjaan menteri sebelum dirinya. Apa kata Edhy Prabowo?

"Anda sendiri harus catat berapa PNBP yang kita peroleh selama 3 bulan itu, ada 40 miliar sudah terkumpul. Bandingkan dengan peraturan yang lama, seribu ekor hanya Rp 250. Di zaman saya, 1 ekor seribu ekor minimal, makanya terkumpul uang itu," ujar Edhy Prabowo setelah menjalani pemeriksaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (22/2).

"Artinya, kebijakan Anda lebih baik?" tanya wartawan kemudian.

"Saya tidak bicara lebih baik atau tidak. Saya ingin menyempurnakan. Intinya adalah setiap kebijakan yang saya ambil untuk kepentingan masyarakat. Kalau atas dasar masyarakat itu harus menanggung akibat akhirnya saya dipenjara itu sudah risiko bagi saya," jawab Edhy Prabowo.

Lantas Edhy Prabowo kembali mengklaim mengenai kinerjanya lagi sebagai Menteri KKP. Namun, bila pada akhirnya Edhy Prabowo dinyatakan bersalah, dia mengaku siap menghadapinya.

"Banyak peluang korupsi, Anda lihat izin kapal yang saya keluarkan ada 4 ribu izin dalam waktu 1 tahun saya menjabat. Bandingkan yang tadinya izin sampai 14 hari, saya bikin hanya 1 jam. Tanya sama pelaku usahanya, jangan tanya ke saya," kata Edhy Prabowo.

"Sekali lagi kalau memang saya dianggap salah saya tidak lari dari kesalahan, saya tetap tanggung jawab. Jangankan dihukum mati, lebih dari itu pun saya siap, yang penting demi masyarakat saya. Saya tidak bicara lantang dengan menutupi kesalahan, saya tidak berlari dari kesalahan yang ada. Silakan proses peradilan berjalan, makanya saya lakukan ini. Saya tidak akan lari dan saya tidak bicara bahwa yang saya lakukan pasti bener, nggak," imbuhnya.

(fas/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads