BMKG mengeluarkan peringatan dini bahwa kawasan Jabodetabek akan diguyur hujan lebat pada 23-24 Februari. NasDem DKI Jakarta meminta Pemprov DKI meningkatkan peringatan dini atau early warning banjir guna melakukan proses evakuasi.
"Pertama kan, ini perangkat-perangkat seperti perahu karet itu diantisipasilah di tiap kelurahan. Kedua early warning system-nya, artinya dari beberapa misalnya Katulampa siaga berapa, terus debit hujan sudah melebihi kapasitas, di tingkat kecamatan, kelurahan maupun RT/RW terkait di daerah rawan banjir untuk antisipasi," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh kepada wartawan, Senin (22/1/2021).
Nova mengatakan dengan peringatan dini banjir ini, proses evakuasi bisa segera dilakukan. Evakuasi bisa dilakukan ke kantor kecamatan terdekat ataupun ke hotel yang telah disediakan Pemprov DKI untuk tempat evakuasi banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kita melihat bagaimana mengevakuasi warga itu misalnya dengan early warning system yang lebih awal. Jadi 3 jam sebelumnya prediksi bakal gini sudah ada istilahnya untuk mengevakuasi warga ke wilayah mana, misalnya hotel silakan saja, mungkin ada kantor kecamatan atau kelurahan yang bisa ditempati buat evakuasi sementara di situ asalkan memenuhi protokol kesehatan," ujar Nova.
Nova juga meminta Pemprov DKI untuk mengeruk lumpur yang ada di saluran air. Serta membersihkan sampah sehingga tidak menyumbat aliran air.
"Dinas terkait harusnya membersihkan lumpur yang ada di saluran, atau pengerukan sampah yang ada juga, itu Pemprov harus simultan semuanya," jelas Nova.
Simak video 'BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat 23-26 Februari':
Lebih lanjut, Nova juga menyoroti ketersediaan perahu karet saat evakuasi. Dia meminta agar Pempov DKI memberikan perhatian khusus untuk pengadaan perahu karet itu.
"Kalau saya lihat ketika di beberapa wilayah banjir kurang perahu karet juga kan untuk mengevakuasi warga. Ini kan perlu jadi concern juga. Beberapa hal warga melaporkan belum dievakuasi karena belum adanya perahu karet. Nah ini menjadi prioritas utama," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebelumnya pada 23-24 Februari 2021 wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan lebat. BMKG meminta masyarakat tetap waspada hingga awal Maret 2021.
"Hari ini kesimpulannya, hari ini kita masih harus waspada ya, kemudian waspada berikutnya tanggal 23 dan tanggal 24, itu yang perlu kami tekankan," kata kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube BMKG, Sabtu (20/2).
Dwikorita juga memprediksi puncak musim hujan belum berakhir di akhir bulan ini. Diperkirakan puncak musim hujan akan terjadi sampai awal Maret 2021.
"Sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, masih berada dalam periode puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi selama periode puncak musim hujan ini, yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir Februari, awal Maret 2021," jelas Dwikorita.