Berikut kondisi sebelum (before) dan setelah (after) pengangkutan dan penutupan dengan tanah di lokasi tumpukan sampah:
1) Tumpukan Sampah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Before
Tumpukan sampah membubung dan menghampar seluas lapangan sepakbola di lokasi. Informasi soal kondisi ini tersebar viral di media sosial.
Lahan tersebut terletak di sekitar 100 meter di samping akses Gerbang Tol Kalimalang 1 Tol JORR arah Priok. Lokasi tumpukan sampah ini berada di lahan yang jalannya cukup curam.
Sampah juga terlihat di pinggir jalan akses Tol Kalimalang. Sampah yang didominasi oleh sampah plastik terlihat menumpuk di pinggir jalan.
Padahal di sana sudah ada spanduk bertulisan 'Dilarang Buang Sampah di Tempat Ini'.
![]() |
After
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi menyebut pengerjaan pengangkutan dan penutupan dengan tanah dilakukan pada Jumat (19/2) dan Sabtu (20/1). Beberapa sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, sisanya ditutup dengan tanah.
Meski penutupan tidak sempurna, sudah tidak terlihat sampah yang menumpuk. Lahan kosong yang dulunya penuh sampah kini terlihat menjadi tumpukan tanah merah.
![]() |
2) Bau Sampah
Before
Warga sekitar mengeluhkan adanya bau sampah di sekitar lokasi. Kondisi ini membuat masyarakat merasa tidak nyaman.
"Meresahkan kami sih, bau. Yang jelas lingkungan terganggu," kata salah satu warga Kampung Caman, Nunik (53), ketika ditemui detikcom di warungnya, Sabtu (23/1/2021).
Meski tidak setiap saat bau sampah menguar, jika ada angin atau dalam kondisi hujan, bau sampah akan sampai ke permukiman warga.
![]() |
After
Setelah sampah ditutup tanah, masyarakat tidak lagi mencium bau sampah, termasuk warga yang tinggal di dekat lokasi sampah.
"Oh, sudah nggak," kata warga bernama Sumber saat ditemui di lokasi, Senin (22/2/2021).
Rumah tinggal warga tersebut ada di sebelah akses masuk ke lokasi sampah seluas lapangan bola. Ia menyebut sebelum sampah tersebut diangkut bau kerap datang walaupun tidak di setiap waktu.
"Jadi kalau dulu ya kadang bau, kadang nggak, kadang kan sebagian sering dibakar. Warga jugalah yang buang sampah di situ, jadi terjadi bau itu karena basah," lanjutnya.
![]() |
3) Adanya Tempat Sampah
Before
Selain warga luar, warga sekitar mengakui mereka sering ikut membuang sampah di lokasi karena kekurangan tempat sampah. Kebiasaan itu sudah terjadi sekitar lima tahun hingga tumpukan sampah menggunung seluas lapangan bola.
![]() |
After
Pemerintah dan Ketua RT mensosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah di lokasi bekas tumpukan sampah seluas lapangan bola. Disediakan pula bak sampah khusus warga agar tak buang sampah sembarangan.
"Kalau sekarang karena sudah tidak ada yang buang di situ. Kita dibuatkan penampungan di sini, bak penampungan, dua-tiga hari diangkut pakai mobil," kata warga bernama Sumber saat ditemui di lokasi, Senin (22/2/2021).
![]() |
4) Penjagaan Petugas
Before
Orang dengan gampang membuang sampah sembarangan di TPS ilegal tersebut. Kejadian ini telah terjadi selama lima tahun.
Pengawasan tidak dilakukan dengan ketat, sehingga sampah menumpuk hingga seluas lapangan bola.
![]() |
After
Pemkot Bekasi menyebut akan menjaga lokasi tersebut, sehingga tumpukan sampah tidak akan lagi terlihat di lokasi.
"Kalau untuk lahan tidak akan dibuang untuk sampah liar lagi, karena jalan akses masuk salurannya sudah kita normalisasi, tidak akan mungkin gerobak sampah masuk ke lokasi dan ke depan akan kita lakukan pengawasan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lingkungan Hidup Bekasi Barat Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dahrun saat dihubungi Senin (22/2/2021).
Pengawasan yang dimaksud adalah meninjau secara berkala. Pengawasan tersebut akan dilakukan bekerja sama dengan pihak Kecamatan Bekasi Barat.
"Peninjauan berkala bersama dengan pihak kecamatan," lanjutnya.
![]() |
(aik/dnu)