Galian manhole di Mampang Prapatan masih dikerjakan. Bila proyek galian sudah selesai, kabel-kabel yang selama ini bergelantungan di tiang bakal dipindahkan ke saluran bawah tanah itu, termasuk kabel listrik PLN.
"Kabel di udara (yang disangga tiang-tiang) akan dipindah ke bawah semua, termasuk kabel listrik PLN yang tegangan rendah akan diturunkan ke bawah," kata Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Bernhard Gultom, kepada detikcom, Jumat (19/2/2021).
Kabel listrik PLN bertegangan rendah akan disalurkan di bawah tanah, yakni di Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang kini tengah dikerjakan. Adapun kabel PLN bertegangan menengah hingga tinggi ada di bagian lain namun tetap di bawah tanah. Rencananya, tak akan ada lagi kabel bergelantungan di udara Jl Mampang Prapatan Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah tidak berbahaya bila kabel listrik dialirkan di bawah tanah? Bagaimana bila jalanan kebanjiran?
"Tidak berbahaya. Nanti akan ada pengamannya juga, ada pembungkusnya. Aman. Kita pasti memikirkan faktor keamanannya," kata Bernhard.
Selanjutnya, jumlah manhole yang sudah terpasang:
Rencananya, proyek ini bakal selesai dalam satu hingga dua bulan ke depan. Saat ini, ruas Jl Mampang Prapatan Raya dari arah Mampang ke Ragunan masih terus dikerjakan, sedangkan ruas Jl Mampang Prapatan Raya dari Mampang arah Kuningan sudah hampir selesai.
"Sudah terpasang 47 unit (manhole) dari rencana 57 unit di Jl Mampang Prapatan Raya," kata Bernhard.
Pihak investor, pembangunan proyek, hingga operator SJUT ini adalah Jakpro, BUMD milik DKI. Namun, pemilik kabelnya adalah berbagai pihak, seperti kabel listrik PLN, kabel dari perusahaan telekomunikasi, penyelenggara layanan internet, hingga kabel fiber optik.