Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, memangkas jam operasional sebanyak tiga jam dalam sehari. Pemangkasan jam operasional dilakukan karena melihat penurunan trafik penerbangan.
Sebelumnya, jam operasional di Bandara Ngurai Rai berlangsung pada pukul 07.00-23.00 Wita. Namun kini diubah menjadi pukul 07.00-20.00 Wita.
"Memperhatikan pergerakan pesawat udara di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kami mengambil langkah optimalisasi jam operasional," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Jumat (19/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry mengatakan tingkat pergerakan pesawat udara per jamnya antara 10-14 pesawat udara eksisting yang bisa dioptimalkan. Sementara untuk kapasitas yang dimiliki oleh pihaknya bisa melayani sampai 18 pesawat udara per jamnya. Penyesuaian trafik penerbangan eksisting tersebut telah dimulai pada Kamis (18/2) kemarin.
Kebijakan ini telah disetujui melalui Nomor Notice To Airmen (NOTAM) A0363/21 tentang Perubahan Waktu Operasional Bandara dan melalui rapat bersama pihak terkait di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Perubahan jam operasional ini dimulai 18 Februari 2021 beroperasi selama 13 jam, yakni pukul 07.00-20.00 Wita yang sebelumnya 07.00-23.00 Wita atau selama 16 jam. Optimalisasi ini sifatnya dapat diperpanjang maupun diperpendek sesuai kondisi trafik penerbangan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai," terangnya.
Dalam pemangkasan jam operasional tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, terutama maskapai. Mereka diminta segera menyesuaikan jam operasional sesuai dengan yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu, maskapai diminta menginformasikan kepada calon penumpang jika ada dampak perubahan jam operasional.
"Meskipun demikian (terjadi pembatasan) kami akan terus menjaga tingkat layanan yang diberikan, utamanya memastikan penerapan protokol kesehatan dan kenyamanan selama berada di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali," tutup Herry.
(jbr/jbr)