Anggota Komisi I DPR, Sukamta, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tegas terkait protokol kesehatan (prokes) pencegahan Corona atau COVID-19 di acara TV. Politikus PKS ini menilai KPI bisa menegur hingga membekukan acara yang melanggar prokes Corona.
"Bagus lah. Memang tugas KPI kan menjaga agar penyiaran kita bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat, apa pun acaranya," kata anggota Komisi I DPR, Sukamta, kepada wartawan, Senin (5/2/2021).
Sukamta mengatakan semua pihak, termasuk KPI, harus mengingatkan protokol kesehatan COVID-19 dilakukan. Apalagi, katanya, siaran TV merupakan konsumsi publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi media penyiaran TV yang memakai frekuensi publik. Wajib hukumnya memberikan teladan dan KPI bertugas memberikan pengawasannya," ucapnya.
Sukamta meminta seluruh tayangan televisi memberikan contoh penerapan protokol kesehatan, seperti memakai masker. Jika acara TV itu direkam sebelum pandemi, harus ada penjelasan yang disertakan dalam tayangan tersebut.
"Iya. Semua. Kalau tayangan itu hasil rekaman sebelum pandemi, bisa dikasih catatan untuk mengingatkan masyarakat," ujarnya.
Dia menyarankan agar KPI memberikan sanksi kepada stasiun TV yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sanksi, katanya, bisa berupa teguran hingga membekukan sinetron atau talk show tersebut.
"KPI membuat bermacam-macam sanksi, mulai dari teguran lisan, tertulis sampai diminta agar acaranya dibekukan. Bisa didalami di KPI," sebutnya.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mempertanyakan soal aturan protokol kesehatan dari KPI. Dia bingung soal aturan pemakaian masker.
Deddy tak menyoal jika protokol kesehatan dalam proses produksi film atau sinetron sudah diterapkan secara baik. Dia khawatir ketika adegan dalam sinetron tak memakai masker justru jadi cerminan di masyarakat.
"Gua ini lagi bingung sama aturan KPI, Komisi Penyiaran Indonesia. Kan gua punya talk show, talk show gua duduknya jauh-jauh, tidak berdiri, tidak salam-salam, sudah mengikuti protokol kesehatan, PCR, semuanya, terus harus pakai masker. Nah, Anda mungkin belum pernah ngebawain talk show 1 jam pakai masker. Teman-teman mungkin nggak berani ngomong juga, tapi ya sudahlah, anggap aja memang itu ngebantu. Tapi sinetron boleh nggak pakai masker. Mantap," ujar Deddy seperti dalam unggahan videonya di akun Instagram @mastercorbuzier, seperti dilihat, Minggu (14/2).
"Apakah mungkin kalian berpikir protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kita, saya nggak tahu. Atau protokolnya lebih mahal, saya juga nggak tahu," imbuhnya.
KPI mengakui aturan terkait protokol kesehatan di acara-acara televisi memang belum detail. KPI mengaku akan melakukan evaluasi menyeluruh soal aturan prokes di acara-acara televisi.
"Insyaallah kami nanti Selasa akan ketemu dengan Satgas dan kelompok lembaga penyiaran untuk mengevaluasi kebijakan yang kemarin sudah diterapkan itu. Prinsipnya, ada masukan penting yang kami bisa dengar bersama," kata Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo saat dihubungi, Minggu (14/2).