KPK Duga Edhy Prabowo Beli Tanah-Parfum Ternama Pakai Uang Suap Ekspor Benur

KPK Duga Edhy Prabowo Beli Tanah-Parfum Ternama Pakai Uang Suap Ekspor Benur

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 19:34 WIB
KPK kembali memeriksa mantan Menteri KKP Edhy Prabowo. Pemeriksaan itu dilakukan terkait dengan kasus yang kini tengah menjeratnya yakni suap ekspor benur.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

KPK menduga Edhy Prabowo membeli tanah hingga parfum dengan merek ternama menggunakan uang suap ekspor benih lobster atau benur. Penyidik mendalami dugaan tersebut kepada seorang saksi bernama Heryanto.

Heryanto diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini. Dia hadir sebagai saksi untuk tersanga Edhy Prabowo.

"(Heryanto) Didalami pengetahuannya terkait dengan dugaan aliran sejumlah uang yang peruntukannya membeli berbagai aset dan barang mewah di antaranya tanah, parfum dengan merek ternama untuk tersangka EP (Edhy Prabowo)," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali tak membeberkan secara detail berapa luas dan lokasi tanah yang dimaksud. Begitu pun merek parfum ternama yang diduga dibeli Edhy Prabowo.

Sebelumnya, KPK telah mengungkap Edhy Prabowo diduga memakai uang suap untuk membeli barang mewah, seperti jam tangan Rolex, tas LV, baju Old Navy, dan sepeda di Amerika Serikat. Duit itu juga diduga digunakan untuk membeli, mobil, wine, tanah, dan sewa apartemen hingga memodifikasi mobil.

ADVERTISEMENT

Edhy Prabowo ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap dalam kasus ini. Dia dijerat bersama enam tersangka lainnya.

Enam orang tersebut adalah Safri sebagai mantan staf khusus Edhy Prabowo dan Andreau Pribadi Misanta, Siswadi sebagai pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK), Ainul Faqih sebagai staf istri Edhy Prabowo, Amiril Mukminin sebagai sekretaris pribadi Edhy Prabowo, serta Suharjito sebagai Direktur PT DPP.

KPK menduga PT DPP yang merupakan calon eksportir benur memberikan uang kepada Edhy Prabowo melalui sejumlah pihak, termasuk dua stafsusnya. Dalam urusan ekspor benur ini, Edhy Prabowo diduga mengatur agar semua eksportir melewati PT ACK sebagai forwarder dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor.

Suap untuk Edhy Prabowo itu diduga ditampung dalam rekening anak buahnya. KPK telah melakukan sejumlah penggeledahan terkait kasus ini. Antara lain di kompleks rumah dinas DPR hingga gedung KKP.

Saksikan juga 'KPK Telusuri Uang Suap Buat Beli Wine, Edhy Prabowo: Buktikan Saja!':

[Gambas:Video 20detik]



(fas/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads