Polda Metro Jaya mempersiapkan skenario pengamanan tahun baru Imlek. Selain melakukan rekayasa lalu lintas, polisi juga menyiapkan konter swab antigen gratis di beberapa pos pengamanan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalin untuk mengantisipasi kemacetan mulai Kamis (11/2).
"Nanti rekayasa lalin tentunya situasional. Tetapi yang jelas kita sudah siapkan pos-pos pengamanan ada paling tidak ke arah Cikampek itu ada di KM 10 elevated, kemudian KM 19 di rest area, kemudian di KM 29," kata kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambodo menjelaskan fungsi pos pengamanan tersebut untuk mengatur lalu lintas jika terjadi kemacetan.
"Pos PAM di KM 19 itu fungsinya kalau diperlukan adanya buka tutup elevated, kalau elevated ada kecelakaan di atas, ada kemacetan kita akan melakukan penutupan di KM 10," katanya.
Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyediakan swab antigen gratis untuk warga. Konter swab antigen gratis ini tersedia di pos pengamanan KM 19.
"Kalau di Pos PAM rest area KM 19 itu nanti ada swab antigen drive trhu gratis. Artinya kita buka konter drive trhu untuk antigen, siap masyarakat yang mau melaksanakan swab antigen gratis silakan sampir ke rest area KM 19," jelasnya.
Sementara itu, di dalam kota, Ditlantas Polda Metro Jaya kan melakukan pengamanan lalu lintas di dekat vihara dan klenteng. Pada malam perayaan Imlek, tim juga akan melakukan patroli.
"Dalam kota itu kita pengamanan di vihara dan klenteng kemudian kita juga siapkan untuk pengamanan di tempat wisata kalau memang terjadi lonjakan. Kemudian kita juga siapkan patroli malam hari untuk antisipasi balapan maupun night rider itu. Karena sekarang kan masih pandemi," jelasnya.
Sambodo juga menjabarkan jumlah personel yang diterjunkan untuk pengamanan Imlek. Total ada 350 personel dari Ditlantas Polda Metro.
"Sekitar 350 anggota lantas aja, belum termasuk yang lain," jelasnya.
Kepada masyarakat, Sambodo mengimbau agar melakukan libur Imlek di rumah. Sebab penularan Corona masih terjadi dan dia mewanti-wanti agar tidak terjado lonjakan kasus usai libur panjang.
"Walaupun ada hari libur panjang, kami mengimbau untuk seluruh anggota masyarakat berlibur di rumah bersama keluarga, tidak berpergian, tidak keluar kota kecuali ada keperluan yang mendasar dan mendesak yang betul-betul perlu. Karena apa, data statistik menunjukkan setiap selesai liburan pasti ada kenaikan angka penderita COVID. Ini yang harus dihindari. Masyarakat sadar lebih baik di rumah untuk tidak melaksanakan liburan ke luar kota," kata dia.