Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kasus aktif COVID-19 tidak melonjak di Ibu Kota usai libur tahun baru Imlek. Anies Baswedan meminta warga mengurangi kegiatan bepergian selama libur panjang akhir pekan nanti.
"Beberapa hari ini kita akan ada libur panjang. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan libur ini bersama keluarga di rumah. Mengurangi kegiatan bepergian, kecuali ada kebutuhan mendasar dan mendesak," ujar Anies, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (10/2/2022).
Tahun baru Imlek jatuh pada Jumat (12/2) mendatang. Anies mengatakan kasus aktif COVID-19 naik setiap kali libur panjang selesai. Dengan tidak bepergian, Anies Baswedan berharap tidak ada lonjakan kasus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah yang menyebabkan mengapa setiap kali habis libur panjang di Jakarta kita selalu menyaksikan lonjakan kasus aktif. Kita berharap kasus aktifnya tidak tambah, yang terpapar tidak tambah dengan libur panjang besok menghindari bepergian jauh," kata Anies.
Anies berharap, dengan penerapan PPKM Mikro, tingkat kesadaran bisa sampai dengan skala terkecil, yakni hingga tingkat RT. Hal itu disampaikan karena kasus aktif COVID-19 masih terbilang cukup banyak.
"Karena itulah program PPKM tingkat mikro ini diharapkan nantinya bisa membangun kesadaran di tingkat lokal skala kompleks, kampung, RT, RW tentang pentingnya di dalam keluarga untuk menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Terkait adanya Kampung Tangguh dan posko di tingkat RT, Anies berharap adanya penanganan cepat jika ditemukan warga yang bergejala Corona. Jika ada warga positif, Anies meminta agar segera menjalani isolasi.
"Yang kedua adalah penanganan. Apabila ada di antara warga yang memiliki gejala COVID, lalu memerlukan proses pemeriksaan, maka Gugus Tugas kemudian program Kampung Tangguh ini memfasilitasi agar mereka bisa mendapatkan pelayanan dengan cepat. Dan bila mereka dalam proses menunggu, karena diperlukan 1x24 jam maksimum untuk mendapatkan hasil di masa itu ada potensi penularan, maka difasilitasi supaya tidak tertular," tuturnya.
"Yang ketiga bila ditemukan positif, maka membantu untuk mengarahkan agar yang bersangkutan bisa diisolasi di tempat-tempat yang sudah ditentukan," sambungnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan klaster keluarga menempati kasus tertinggi di Jakarta. Maka dari itu, Anies menganjurkan untuk orang yang terpapar agar menjalani isolasi di tempat yang terkendali.
"Di Jakarta sendiri klaster keluarga itu porsinya sekitar 40%, tepatnya 41% adalah klaster keluarga. Karenanya berada di tempat isolasi terkendali lebih dianjurkan, daripada berada bersama keluarga bila sedang terpapar COVID-19," katanya.
Anies juga menyinggung panganan medis COVID-19 di Ibu Kota. Rumah sakit di daerah dengan kasus tinggi kata Anies akan ditingkatkan.
"Yang berikutnya adalah pertahanan, pertahanan terakhir kita adalah penanganan medis. Dan penanganan medis ini kami mengharapkan bahwa rumah sakit rumah sakit di kawasan yang kasus aktifnya tinggi, maka porsi dari tempat tidur rumah sakit yang dikonversi menjadi tempat tidur perawatan COVID harus ditingkatkan. Dengan begitu maka kita akan punya cukup tempat untuk menangani bila ditemukan kasus COVID," ujar Anies
Anies juga mengungkapkan alasan tingkat kematian kasus COVID-19 di Jakarta rendah. Anies mengatakan hal itu dikarenakan testingnya tinggi dan tempat isolasi yang cukup memadai dibanding kota lainnya.
"Perlu kami sampaikan di sin, di DKI Jakarta tingkat kematian itu 1,6%. Salah satu sebab mengapa tingkat kematian itu bisa rendah, karena pertama testing nya tinggi sehingga terdeteksi awal, yang kedua ada tempat isolasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan kapasitas untuk isolasi mandiri saat ini sudah cukup. Anies menyebut kapasitas Wisma Atlet sekarang sudah terisi 58% dan hotel untuk isolasi mandiri pun masih terbilang cukup.
"Cukup. Di Wisma Atlet sekarang 58 persen, hotel hotel juga masih cukup," ujarnya.
"Nomor satu adalah tentu soal masker, ini yang paling mendasar. Yang kedua pada saat rapat, pada saat makan biasa sebaiknya betul betul kedisiplinan dijaga. Itu saja, nanti tentu saja ada pemantauan ya," sambungnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini