Pesawat Sriwijaya Air SJ182 terjatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan sempat terdapat histori kerusakan pesawat yang ditunda perbaikannya.
"Dari data perawatan pesawat, kami peroleh bahwa ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya atau disebut deferred maintenance item sejak 25 Desember 2020. Deferred maintenance item itu adalah hal yang biasa dalam penerbangan dan ini adalah sesuai dengan ketentuan pemberangkatan atau dispatch dengan mematuhi panduan Minimum Equipment List," kata Kepala Sub-Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo, dalam jumpa pers temuan laporan awal kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, Rabu (10/2/2021).
KNKT menerangkan, pada 25 Desember 2020, ditemukan petunjuk kecepatan (mach/airspeed indicator) di sebelah kanan rusak sehingga dimasukkan dalam penundaan perbaikan (DMI). Indikator ini kemudian diganti pada 4 Januari 2021, sehingga DMI ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari temuan awal data perawatan Sriwijaya Air SJ182, pada 3 Januari 2021, pilot melaporkan tuas pengatur tenaga mesin, dalam hal ini autothrottle Sriwijaya Air SJ182, dengan nomor registrasi PK-CLC ini tidak berfungsi dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik.
Kemudian, pada 4 Januari 2021, autothrottle Sriwijaya Air SJ182 dilaporkan kembali tidak berfungsi dan kembali masuk ke DMI. Perbaikan dilakukan dengan hasil baik pada 5 Januari 2021 dan DMI ditutup.
"Setelah tanggal 5 Januari ini, tidak ditemukan catatan adanya DMI di buku perawatan pesawat atau aircraft maintenance log sampai dengan tanggal kecelakaan 9 Januari 2021," ujar Nurcahyo.
Namun pihak KNKT belum menyimpulkan apakah penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 disebabkan kerusakan throttle. KNKT juga belum mengetahui percakapan di dalam kokpit antara pilot dan kopilot Sriwijaya Air SJ182 lantaran memori dalam CVR blackbox belum ditemukan.
"Kita tidak tahu sebenarnya yang rusak yang kiri atau yang kanan. Inilah yang kita belum bisa menjelaskan sampai hari ini apakah ada kerusakan atau throttle," ujar Nurcahyo.
Simak Video: Terkuak! Kronologi Sriwijaya Air SJ182 Sebelum Hilang dari Radar