Kontak tembak terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan personel gabungan TNI-Polri. Personel TNI-Polri ditembaki KKB saat akan mengambil barang bukti berupa sepeda motor milik korban Rusman Heidar (31), tukang ojek yang tewas diserang enam orang.
"Memang benar terjadi kontak tembak saat anggota hendak mengambil sepeda motor milik korban yang dianiaya hingga tewas di sekitar Kampung Jenggerpaga, Selasa (9/2) malam," kata Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih seperti dilansir Antara, Rabu (10/2/2021).
Dia mengatakan tak ada korban jiwa dalam kontak tembak dengan KKB. Penembakan terjadi saat tim gabungan TNI-Polri ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIT untuk mengambil sepeda motor korban yang menjadi barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat akan diambil, sepeda motor korban sudah tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP). Sepeda motor itu diduga sudah dipindahkan dan dilakukan KKB untuk memancing aparat keamanan.
"BB (barang bukti) berupa sepeda motor itu dipindahkan ke ujung Jembatan Unggul," AKBP Dicky Saragih.
Saat ini barang bukti sepeda motor tersebut sudah bisa dibawa. Namun dia mengaku belum dapat memastikan kelompok mana yang menganiaya Rusman hingga tewas.
Dia mengatakan jenazah Heidar saat ini sudah dievakuasi ke Timika dan selanjutnya dibawa ke Makassar untuk dimakamkan di kampung halamannya di Pangkep, Sulsel.
Diberitakan sebelumnya, Rusman tewas setelah ditusuk sejumlah orang. Peristiwa bermula saat korban mengantarkan penumpang ke Ilaga pada Selasa (9/2) petang. Namun, saat perjalanan pulang, ia dicegat oleh orang tak dikenal.
"Korban berprofesi sebagai tukang ojek. Dia ke arah bawah untuk mengantar penumpang. Saat kembali dicegat oleh enam orang. Informasi yang kami terima, korban ditusuk," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal seperti dilansir dari Antara, Rabu (10/2).
Setelah menerima laporan, aparat Polres Puncak segera mendatangi lokasi. Kehadiran polisi langsung ditembaki KKB.
"Anggota saat datang ke sana sempat ada keluar tembakan dari kelompok mereka. Yang jelas itu dari KKB," kata Kamal.
Saat ini polisi yang telah berada di sekitar tempat kejadian sekitar 120 personel. Kamal menduga polisi memerlukan tambahan pasukan hingga 500 personel untuk memukul mundur KKB.
(jbr/idh)